Kamis, 18 Desember 2008

RUHANI YANG RINGKIH

Nasehat dari alm Ust. H. Ahmad Madany, Lc

Ada fenomena berbahaya yang menggejala pada sebagian kader
dakwah.
Fenomena tersebut dapat terbaca oleh mereka yang jeli memperhatikan
tutur kata, pandangan mata serta gerak langkah kader tadi. Fenomena yang
dimaksud berupa melemahnya aspek ibadah serta meringkihnya sisi ruhiyah.


Bagi kalangan kader yang mengemban tugas menggerakkan roda dakwah (amilin), hal demikian sangat berbahaya dan berpotensi besar melemahkan kekuatan harakah, disamping sebagai bukti menjauhnya mereka dari manhaj yang mereka kenali. Semua kita tahu bahwa aspek ruhiyah serta ibadah merupakan garapan terdepan manhaj tarbiyah. Penekanan terhadap kedua aspek tadi bukanlah suatu yang berlebihan sehingga mengesankan adanya upaya pembentukan arus tasawuf dalam harakah dakwah. Yang jelas kedua aspek tadi adalah amar (perintah) dari Allah yang harus ditegakkan di samping menjadi wasilah atau sarana yang akan menopang soliditas harakah.

Al-Quran banyak sekali memberi penekanan terhadap aspek-aspek ruhiyah, ibadah, taqarrub, khasysyah, inabah, tsiqah serta tawakal kepada Allah. Begitupun sunnah nabawiyah memberikan perhatian besar terhadap semua aspek tadi seraya banyak sekali menuangkan permisalan agar dapat dipahami maknanya dengan baik. Aplikasi nilai-nilai tadi akan mampu mengokohkan ruhiyah dan memberikan peluang kepada diri untuk mengembangkan potensi yang selanjutnya mampu memikul amanah dakwah.Selain itu, setiap kader akan dapat merasakan manisnya iman, indahnya zuhud, mementingkan yang disediakan Allah di akhirat serta tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan. Apabila nilai-nilai tadi lepas dari genggaman setiap kader, maka akan meringkihkan ruhiyahnya, kemudian sakit dan berakhir dengan kematian ruhiyah tersebut, nau`dzubillah. Fenomena ruhiyah yang ringkih dan lemah tidak sedikit jumlahnya. Di sini disebutkan sebagian sambil menurunkan beberapa kasus dilapangan agar dapat menjadi peringatan bagi setiap kader agar ia dapat segera mengatasinya.

1.Merasakan keras dan kasarnya hati, sampai-sampai seseorang merasakan bahwa hatinya telah berubah menjadi batu keras. Di mana tidak ada sesuatupun yang dapat merembes kepadanya ataupun mempengaruhinya. Ungkapan ini tidaklah berlebihan, bukankah Al-Qur'an telah menerangkan bahwa hati dapat mengeras sekeras batu. Allah berfirman, "Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi?". (Q.S. Al-Baqarah: 74).
2. Perangai yang tersumbat dan dada yang sempit. Sampai-sampai terasa ada beban berat menghimpit dan nyaris terengah-engah kelelahan, sering mengomel dan mengeluh terhadap sesuatu yang tidak jelas atau gelisah dan sempit dalam pergaulan sehingga tidak peduli terhadap derita orang lain, bahkan timbul ketidaksukaan kepada mereka.
3.Tidak terpengaruh oleh ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung ancaman, tuntutan, larangan atau tentang peristiwa kiamat. Dia mendengarkan Al-Qur'an seperti mendengar kalam-kalam lainnya. Lebih berbahaya lagi apabila dia merasa sempit ketika mendengarkan ayat Al-Qur'an seperti sempitnya dia ketika mendengarkan omongan orang lain. Dia tidak menyediakan waktu sedikitpun untuk tilawah dan apabila mendengarnya dari orang lain dia tidak melakukannya dengan khusyu' dan tenang.
4.Peristiwa kematian tidak memberikan bekas pada dirinya. Begitu juga ketika menyaksikan orang mati, mengusung jenazah atau menguburkannya di liang lahat, sedikitpun tidak ada pengaruh pada dirinya. Jika melewati pekuburan seakan hanya berpapasan dengan batu-batu bisu, dan tidak mengingatkannya akan kematian.
5.Kecintaanya terhadap kesenangan duniawi senantiasa bertambah. Kesukaannya memenuhi syahwat selalu berkobar. Fikirannya tidak jauh dari pelampiasan syahwat tadi sehingga dia merasa tentram bila sudah memperolehnya. Apabila melihat orang lain memperoleh kenikmatan dunia seperti; harta, kedudukan, pangkat, rumah atau pakaian yang bagus, dia merasa tersiksa dan menganggap dirinya gagal. Lebih tersiksa lagi apabila yang mendapatkan kenikmatan duniawi itu adalah saudaranya sendiri atau sahabatnya. Terkadang timbul pada dirinya penyakit hasad atau dengki di mana dia tidak ingin kenikmatan itu tetap ada pada saudaranya.
6.Ada kegelapan dalam ruhiyah yang berbekas di wajahnya. Hal ini dapat diamati oleh mereka yang memiliki ketajaman firasat dan memandang dengan nur Allah. Setiap mu'min memiliki nur sesuai dengan kadar keimanannya, dia mampu melihat sesuatu yang tidak mampu dilakukan orang lain. Kegelapan ruhiyah tadi ada begitu pekat sampai begitu jelas tergambar di wajahnya dan dapat diamati oleh mereka yang memiliki firasat imaniyah paling lemah sekalipun. Tetapi kegelapan yang remang-remang hanya dapat diamati oleh mereka yang memiliki firasat imaniyah yang kuat.
7.Bermalas-malasan dalam melakukan kebaikan dan ibadah. Hal tersebut terlihat dengan kurangnya perhatian dan semangat. Shalat yang dilakukan hanya sekedar gerakan, bacaan, berdiri dan duduk yang tidak memiliki atsar atau pengaruh sedikitpun. Bahkan tampak dia merasa terganggu oleh shalat seakan dia berada dalam penjara yang dia ingin berlepas darinya secepat mungkin.
8.Lupa yang keterlaluan kepada Allah. Sedikitpun dia tidak berdzikir dengan lisannya dan tidak juga ingat kepada-Nya. Padahal dia selalu menyaksikan ciptaan Allah SWT. Bahkan terkadang dia merasa keberatan untuk sekedar berdzikir atau berdo'a kepadanya. Jika dia mengangkat tangannya, cepat sekali dia turunkan kembali untuk segera pergi.Ruhiyah yang ringkih seperti sudah dipaparkan sebelumnya, fenomenanya mulai terlihat jelas pada hari-hari ini. Ia termanifestasi dalam perasaan, pikiran, sikap dan perilaku yang itampilkan oleh kader-kader dakwah dalam pergaulan dakwahnya, sebagaimana juga dalam pergaulan sosial, ekonomi dan politik. Keringkihan ruhiyah ini - apapun bentuknya - hanya menghasilkan kerentanan dan kerawanan atas berbagai bentuk fitnah yang bisa muncul. Fitnah yang bisa merusak kebaikan individu, organisasi dan jama'ah dakwah secara keseluruhan. Berbagai persoalan yang kita hadapi dalam perjalanan dakwah ini tentu saja memerlukan penyelesaian secara menyeluruh dan terpadu. Bukan saja pada aspek manusianya, tetapi juga sistem, kebijakan dan budaya gerakan. Namun kita juga memahami, sentral dari semua kekuatan dakwah kita adalah pada sumber daya manusia (kader) nya. Dan sentral kekuatan setiap kader adalah pada jiwa atau ruhaninya. Mengobati ruhiyah yang sakit, menguatkan yang sehat, serta memeliharanya agar tetap sehat dan kuat menjadi pekerjaan paling penting. Bagaimana kita melakukan semua itu secara individual? Berikut saya lanjutkan taujih dan wasiat almarhum ustadz Ahmad Madani, Lc. tentang kiat penyembuhan ruhiyah yang ringkih.

-o0o-
Kiat penyembuhanya
1. Selalu dzikrullah.

Yaitu senantiasa berdzikir dengan lisan disertai dengan persetujuan hati, tafakur akan ciptaan Allah dan mengambil petunjuk melalui makhluk-makhluk-Nya untuk mengetahui keagungan kekuasaan-Nya, kecermatan hikmah-Nya, keluasan rahmat-Nya, serta keterikatan makhluk dengan-Nya. Juga selalu merasakan pengawasan Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak terhadap manusia serta pentingnya memiliki sifat malu kepada-Nya. Semua hal tersebut di atas tidak mungkin dicapai dengan mudah bagi orang yang ringkih ruhiyahnya. Untuk memperolehnya diperlukan kesabaran, tekad, tidak gelisah serta bertahap sedikit demi sedikit. Setap kali dia memperoleh sebagian hal di atas maka akan menguatlah ruhiyahnya dan semakin berkurang keringkihannya hingga sirna tanda-tanda penyakit ruhiyah tadi. Selanjutnya dia memasuki tahap penyembuhan sampai sembuh total. Ketika itulah dia akan merasakan nikmatnya nilai-nilai luhur tadi dan dia akan semakin lengket kepadanya. Orang yang ringkih ruhiyahnya bagikan penderita sakit yang tidak nafsu kepada makanan yang enak.Tetapi dengan berlalunya waktu dan mencoba memasukkan makanan sedikit demi sedikit, fisiknya akan kembali kuat dan sirnalah tanda-tanda penyakit. Setelah itu dia kembali sehat dan dapat menikmati makanan yang enak dengan penuh kerinduan dan suka cita
.
2. Menghadirkan potret akhirat dan segala yang terjadi ketika itu.
Ada orang yang berkeinginan untuk dapat kembali ke dunia guna menghabiskan seluruh umurnya demi keselamatannnya jika mungkin. Hendaknya seorang kader merenung bahwa rumah akhirat pertama yang akan ditempatinya adalah kubur. Hendaklah dia membayangkannya dengan tajam, memasang potret kubur yang gelap itu di ingatannya serta mengenang tidurnya yang sendirian di mana tidak ada penghibur kecuali amalnya.
Tersebutlah dahulu ada seorang shalih yang arif menggali sebuah kubur di rumahnya, setiap kali dia merasa kekerasan di hatinya, dimasukinya kubur tersebut seraya membaca firman Allah, "Dia berkata, Ya Rabb kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah kutinggalkan" (Q.S. Al- Mu'minun: 99-100). Kemudian orang shalih itu berkata, "Wahai jiwa, kini engkau telah kembali ke dunia, maka beramallah yang shalih!.
.
3. Hendaklah setiap kader ingat bahwa kematian lebih dekat kepadanya dari tali sendalnya.
Janganlah dia tertipu oleh masa muda, kekuatan serta kesegarannya. Kematian tidak mengenal masa muda. Kekuatan dan kesehatan tidak mampu mencegah kehadirannya. Di antara hikmah dan rahmat Allah kepada kita, Dia memperlihatkan kepada kita kematian yang merenggut nyawa seorang bayi, anak kecil, orang muda, orang tua dan juga orang sakit. Oleh karenanya setiap orang harus ingat bahwa dia pasti mengalami kematian kapan saja agar selalu bertambah kehati-hatian dan bersiap-siap meninggalkan dunia.

Tahukah engkau wahai saudaraku tentang kematian dan sakaratul maut yang menakutkan itu? Ketika sakaratul maut tiba pada diri seseorang, syaitan menghimpun segala kekuatan, kelicikan dan fikirannya. Dia berkata kepada dirinya, "Jika orang ini lepas dari genggamanku, aku tidak akan mampu lagi mempengaruhinya." Maka dibujuknya orang itu untuk kufur, dicintakan kepadanya kemurtadan dan dihiasinya dunia di matanya sembari mengingatkan orang tersebut akan kenikmatan yang dia inginkan, agar orang tersebut berpaling dari akhirat dan harapan bertemu Allah.Akhirnya orang itupun tidak ingin mengalami kematian dan matilah dia dalam kekufuran, nauzubillah. Diceritakan tentang seorang arif yang dikunjungi oleh para sahabatnya ketika sedang menderita sakit yang membawa kepada kematiannya. Ketika itu mereka melihat orang bijak tadi menangis. Maka dihiburnyalah dia dengan mengingatkan bahwa seluruh perbuatannya adalah baik dan rahmat Allah pasti tercurah untuknya. Orang arif tersebut berkata, "Aku menangisi imanku yang aku khawatirkan dirampas ketika sakaratul maut!" Bukanlah tempatnya di sini untuk menerangkan hakikat ucapan orang arif tersebut. Cukuplah sebagai pelajaran bagi setiap kader bahwa menghadirkan kematian dan tidak melupakannnya akan membuat dirinya senantiasa merasa asing hidup di dunia ini. Dia dapat memahami dengan baik ma'na ungkapan Rasul SAW, "Jadilah engkau di dunia, seakan seorang asing atau (bahkan) pengembara. Dan golongkan dirimu dalam kelompok penduduk kubur." (HR Bukhari, Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majjah dari Abdullah bin Umar).

Perasaan terasing tersebut berdampak sangat unik, diantaranya: Pertama, segala sandungan serta cobaan yang dialami oleh setiap kader akan terasa ringan. Kedua, derita terasa ringan, hati menjadi sabar, kebahagiaan yang tercela mengisut dan dunia yang menipu menjadi jauh. Ketiga, pandangan kader akan tertuju ke tempat tinggal yang sebenarnya berupa rumah akhirat. Dia tidak merasa tentram dengan kehidupan duniawi apalagi condong kepadanya. Seorang asing menyadari bahwa menetapnya di negeri asing hanyalah sementara sedang hatinya selalu menoleh ke rumah yang tidak akan pernah binasa, rumah bahagia dan tanpa derita. Rumah yang dekat dangan Rabbnya di mana dia dapat melihat-Nya. Dan apabila seorang kader merenungi kenikmatan akhirat dia pun akan terbuai harapan dan cita-cita. Harapan yang benar tentunya harus diiringi upaya yang sungguh-sungguh agar dapat sampai kepada yang dicita-citakan.
.
4. Memelihara dengan serius segala sarana penyuci diri dan menopangnya dengan kekuatan dan semangat.
Sesungguhnya ruhani dapat menjadi kotor dan butuh penyucian. Dia pun akan mengalami kelesuan maka harus selalu diberi semangat. Dia juga mengalami sakit yang membutuhkan pengobatan. Sebagaimana dia pun mengalami kelemahan yang perlu diberi kekuatan. Semuanya itu berupa ibadah yang terus menerus dan yang paling utama adalah shalat.

Maka bukanlah suatu yang mengada-ada apabila Rasulullah mewasiatkan pentingnya shalat kepada ummatnya ketika beliau akan menutup hayatnya. Shalat, suatu ibadah yang menyenangkan dan dapat menyucikan ruh dari segala kotoran dan menghubungkan seorang hamba kepada Rabb-nya. Begitu pula harakah ini pun mewasiatkan kepada setiap kader untuk membaca Al- Qur'an sebelum shubuh atau sesudahnya, membaca wirid ma'tsurat sughra dan berziarah kubur sekali dalam sepekan setelah melaksanakan tugas-tugas di atas. Untuk memudahkan bangun pagi, setiap akh hendaknya menghindari tidur terlalu malam jika tidak ada kepentingan mendesak. Merekapun hendaknya tidak membiasakan menggunakan jam weker.
.
Wahai ikhwah!!..
Kami mencintai kalian sebagaimana kami mencintai diri kami sendiri. Kami berharap agar cinta ini berharga di sisi Allah sebagaimana kami pun berharap semoga Allah menghimpun kita dalam kebenaran dan jihad di dunia serta kebahagiaan abadi di akhirat kelak. Apa yang kami sampaikan ini bukanlah sekedar tulisan untuk mengisi kekosongan, menyenangkan fikiran atau menyegarkan jiwa sesaat saja dan setelah itu tak ada lagi guna. Tulisan ini adalah arahan yang harus kita pegang erat karena dia adalah bagian dari manhaj Islam. Dengan melaksanakan apa yang tertera di sini, kalian akan mampu dengan idzinAllah, memikul da'wah dan jihad fi sabilillah. Pasanglah tekad kalian untuk melaksanakannya dan jujurlah kepada Allah niscaya Allah akan membuktikan apa yang dijanjikan-Nya.
Diposkan oleh fkp di 19:54:00

Kamis, 11 Desember 2008

Jangan Engkau Tukar Akhirat dengan Dunia

oleh Mashadi
Selasa, 11/11/2008 16:14 WIB

Sejak Rasulullah shalllahu alaihi wa salam hijrah di Madinah, bersama-sama para muhajirin, seperti diriwayatkan oleh Ibn Jarir, bahwa Yunus bin Abdul A’la mengabarinya dari Ibnu Wahab dari Sa’id bin Abdurrahman al-Jumahi, bahwa ia mendengar khotbah Rasulullah shallahu alaihi wa salam shalat Jum’at yang pertama di Madinah, tepatnya di Bani Salim bin Amru bin Auf. Inilah khotbah Rasulullah shallahu alaihi wa salam itu.

“Alhamdulillah. Aku memuji-Mu, meminta pertolongan-Nya, meminta ampunan-Nya, dan meminta hidayah-Nya. Aku beriman kepada-Nya, tidak kafir kepada-Nya. Aku memusuhi orang yang mengingkari-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak tuhan selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Dia mengutusnya dengan petunjuk dan agama yang benar, dengan cahaya, dan mau’izhah setelah lama tidak diutus para rasul, di tengah sedikitnya ilmu dan kesesatan manusia serta kedekatan dengan kiamat. Barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah lurus. Dan barangsiapa mendurhakai mereka, maka ia telah melampui batas dan sesat dengan jelas.

Aku berwasiat kepada kalian dengan takwa kepada Allah. Hal terbaikyang aku wasiatkan kepada seorang muslim adalah mendorongnya agar beramal demi akhirat dan menyuruhnya bertakwa kepada Allah. Takutlah kepada hal yang telah diperingatkan-Nya kepada kalian. Tidak ada nasihat yang lebih afdhal dari pada itu. Tidak ada peringatan yang lebih baik daripada itu. Itu adalah ketakwaan bagi orang yang mengamalkannya dengan perasaan takut dan gentar. Merupakan penyokong yang kuat atas pahala akhirat yang kalian dambakan. Barang siapa memperbaiki perkara rahasia dan terang-terangan antara ia dan Allah dengan tidak meniatkannya kecuali untuk Allah, maka hal itu akan menjadi pengingat baginya pada kehidupan dunianya dan bekal setelah mati ketika seorang manusia membutuhkan apa yang telah ia kerjakan”.

“.. Ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu (kiamat) ada masa yang jauh, dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksanya. Dan, Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya”. (Ali Imran: 30).

Zat yang firman-Nya benar dan Dia mewujudkan janji-Nya. Dia berfirman:
“Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku”. (Qaaf: 29).

Bertakwalah kepada Allah dalam masalah dunia dan akhirat kalian, baik yang rahasia maupun yang terang-terangan karena :

".. Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya”. (ath-Thalaaq: 5).

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya ia telah mendapat untung yang sangat besar. Sesungguhnya, takwa kepada Allah akan melindungi kalian dari murka-Nya, hukuman-Nya, dan amarah-Nya. Takwa kepada Allah akan mencerahkan wajah, membuat Tuhan ridho, dan meninggikan derajat. Carilah keberuntungan kalian, jangan melalaikan hak Allah. Allah mengajarkan Kitab-Nya kepada kalian dan menjelaskan jalan-Nya agar mengetahui mana orang-orang ,yang benar dan mana yang berbohong. Oleh karena itu, berbuatlah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kalian. Musuhilah musuh-musuh-Nya dan berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benarnya.

Dia telah memilih kalian dan menamai kalian muslimin, “ … agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula)”. (al Anfal :42).

Tiada kekuatan selain dengan-Nya. Perbanyaklah zikir mengingat Allah. Beramallah untuk bekal setelah mati. Barangsiapa yang menjaga hubungan dirinya dengan Allah, maka Dia yang akan menjaga hubungannya dengan sesama manusia karen Allah menetapkan keputusan atas diri manusia dan mereka tidak dapat menetapkan keputusan atas-Nya. Dia memiliki dari-Nya. Allah Mahabesar. Dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung.”

Hendaknya kita mengingat ini semua. Mari kita manfaatkan baik-baik setiap dari hidup kita ini. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah shallahu alaihi wa salam bahwa Rasulullah saw, bersabda : “Bersegeralah melakukan amal-amal shaleh, karena akan datang fitnah seperti malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seseorang msih mukmin, tapi sorenya sudah menjadi kafir, atau pada sore hari ia mukmin dan pada keesokan harinya ia menjadi kafir. Ia menjual agamanya demi mendapat harta dunia”. (HR.Muslim)

Addy bin ZHatim meriwayatkan bahwa Rasulullah shallahu alaihi wa salam bersabda: “Lindungilahdiri kalian dari neraka, meski dengan sebiji kurma. Jika ada yang tidak punya,ia dapat melakukannya dengan menyampaikan perkataan yang benar”. (HR.Buchori dan Muslim).

Khotbat Baginda Rasulullah Shallahu alaihi wa salam penuh dengan makna. Marilah kita memperhatikan dan menghayati khotbah beliau. Sebagai bekal hidup. Jangan sampai kita semakin jauh dari apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallahu alaihi wa salam. Agar manusia terbebas dari beratnya siksa neraka kelak di akhirat.

Tak ada manusia yang bebas dari janji Allah Azza Wa Jalla, bagi mereka yang berbuat baik di dunia, ia akan mendapatkan ganjaran pahala, dan akan kekal di surga-Nya. Sebaliknya, bagi mereka yang menegakkan kebathilan dalam hidupnya, maka ia akan mendapatkan ganjaran yang setimpal, neraka jahanam, dan kekal di dalamnya. Wallahu.

sumber:eramuslim

Rabu, 19 November 2008

PKS Learns to Rock

Kamis, 20/11/2008 09:50 WIB

Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Menyandang predikat partai dakwah ternyata tidak selalu membuat PKS kaku dalam menentukan pilihan-pilihannya. Termasuk dalam pilihan selera musik.

Acara Silaturahim dan Dialog Antar Keluarga Pahlawan Nasional yang diadakan PKS di Jakarta, Rabu (19/11/2008) tidak menyuguhkan qasidah, pop Islami, nasyid, atau sejenisnya.

Partai Islam ini justru memilih rock. Musik yang sering diidentikkan dengan kebebasan dan perlawanan. Band pop rock asal Bandung, Cokelat, pun menjadi pilihan PKS sebagai pengisi acara.

Tidak tanggung-tanggung, lagu Indonesia Raya yang biasanya dinyanyikan dengan syahdu dalam setiap pembukaan acara nasional, seakan-akan terlalu konservatif untuk dibawakan secara hening. Tanpa mengurangi makna lagu kebangsaan itu, Cokelat membawakannya dengan beat ngerock, dan para hadirin pun seolah-olah mendapat warna baru dari lagu ciptaan WR Supratman itu.

Bahkan Cokelat berulang kali naik panggung membawakan lagu-lagu bernafaskan nasionalisme dan perjuangan, yang tentu saja tetap ngerock, sebagai selingan ketika berlangsungnya dialog.

"Selama saya membawakan acara, baru pertama kali acara diselingi musik seperti ini," ucap host acara sore itu, Rahma Sarita, sambil tertawa kecil.

Pelebaran Sayap

Presiden PKS Tifatul selalu mengatakan partainya akan terus bergerak ke tengah (nasionalis) meninggalkan citra partai Islam ekslusif (kanan) yang selama ini selalu disangkakan kepada PKS.

"Karena pangsa pasar (pemilih) terbesar itu nasionalis," cetus Tifatul di sela-sela acara.

Tifatul pun mengaku tidak takut partai yang dipimpinya itu akan ditinggalkan pemilihnya karena pergeseran ideologi ke tengah ini.

"Menurut riset pemilih PKS 80 persennya adalah pemilih loyal," ujar pria yang biasa dipanggil Ustad ini.

Iklan hari pahlawan (meski kontroversial) dan mungkin juga musik rock pada sore itu mempertegas partai dakwah ini akan meninggalkan citra eksklusifnya dan mendobrak tradisi lama yang kolot.

Lihat saja sikap Ketua FPKS Mahfudz Siddiq yang seperti menahan tubuhnya untuk bergoyang mendengar hentakan Indonesia Pusaka oleh Cokelat, dan hanya bisa mengangguk-anggukan kepala sambil sesekali bertepuk tangan.

Mahfudz dan beberapa kader lain memang masih malu-malu untuk terlalu berekspresi pada sore itu. Atau jangan-jangan mereka justru masih menyimpan energi agar ekspresi itu diluapkan pada saatnya nanti.

Energi yang bisa saja benar-benar meluap dan siap ngerock di waktu yang tepat di 2009. Yang jelas sore itu PKS sedang belajar ngerock.

(lrn/nrl)

Selasa, 18 November 2008

ajb tanah

ajb tanah

mungkin bermanfaat .. bila ada yang berpengalaman/ pernah melakukan transaksi jual-beli tanah bisa menambah/koreksi.

Jual beli tanah merupakan hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Apabila antara penjual dan pembeli sudah bersepakat untuk melakukan jual beli tanah terhadap tanah yang sudah bersertifikat maka beberapa langkah yang harus ditempuh adalah :

1. Akta Jual Beli (AJB)
Si penjual dan si pembeli harus datang ke Kantor Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) untuk membuat akta jual beli tanah. PPAT adalah Pejabat umum yang diangkat oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai kewenangan membuat akta jual beli dimaksud. Sedangkan untuk daerah-daerah yang belum cukup jumlah PPAT-nya, Camat karena jabatannya dapat melaksanakan tugas PPAT membuat akta jual beli tanah.

2. Persyaratan AJB
yang diperlukan untuk membuat Akta Jual Beli Tanah di Kantor Pembuat Akta Tanah adalah :
a. Penjual membawa :
• Asli Sertifikat hak atas tanah yang akan dijual.
• Kartu Tanda Penduduk.
• Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan.
• Surat Persetujuan Suami/Isteri bagi yang sudah berkeluarga.
• Kartu Keluarga.

b. Sedangkan calon pembeli membawa :
• Kartu Tanda Penduduk.
• Kartu Keluarga.

3. Proses pembuatan akta jual beli di Kantot PPAT.

a. Persiapan Pembuatan Akta Jual Beli.
1) Sebelum membuat akta Jual Beli Pejabat pembuat Akta Tanah melakukan pemeriksaan mengenai keaslian sertifikat ke kantor Pertanahan.
2) Pejual harus membayar Pajak Penghasilan (PPh) apabila harga jual tanah di atas enam puluh juta rupiah di Bank atau Kantor Pos.
3) Calon pembeli dapat membuat pernyataan bahwa dengan membeli tanah tersebut ia tidak menjadi pemegang hak atas tanah yang melebihi ketentuan batas luas maksimum.
4) Surat pernyataan dari penjual bahwa tanah yang dimiliki tidak dalam sengketa.
5) PPAT menolak pembuatan Akta jual Beli apabila tanah yang akan dijual sedang dalam sengketa.

b. Pembuatan Akta Jual Beli
1) Pembuatan akta harus dihadiri oleh penjual dan calon pembeli atau orang yang diberi kuasa dengan surat kuasa tertulis.
2) Pembuatan akta harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua orang saksi.
3) Pejabat pembuat Akta Tanah membacakan akta dan menjelaskan mengenai isi dan maksud pembuatan akta.
4) Bila isi akta telah disetujui oleh penjual dan calon pembeli maka akta ditandatangani oleh penjual, calon pembeli, saksi-saksi dan Pejabat Pembuat Akte Tanah.
5) Akta dibuat dua lembar asli, satu lembar disimpan di Kantor PPAT dan satu lembar lainnya disampaikan ke Kantor Pertanahan untuk keperluan pendaftaran (balik nama).
6) Kepada penjual dan pembeli masing-masing diberikan salinannya.

4. Bagaimana langkah selanjutnya setelah selesai pembuatan Akta Jual Beli ?
a. Setelah selesai pembuatan Akta Jual Beli, PPAT kemudian menyerahkan berkas Akta Jual Beli ke Kantor Pertanahan untuk keperluan balik nama sertifikat.
b. Penyerahan harus dilaksanakan selambat-lambatnya tujuh hari kerja sejak ditandatanganinya akta tersebut.

5. Berkas yang diserahkan itu apa saja ?
a. Surat permohonan balik nama yang ditandatangani oleh pembeli.
b. Akta jual beli PPAT.
c. Sertifikat hak atas tanah.
d. Kartu Tanda Penduduk (KTP) pembeli dan penjual.
e. Bukti pelunasan pembayaraan Pajak Penghasilan (PPh).
f. Bukti pelunasan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

6. Bagaimana prosesnya di Kantor Pertanahan ?
a. Setelah berkas disampaikan ke Kantor Pertanahan, Kantor Pertanahan memberikan tanda bukti penerimaan permohonan balik nama kepada PPAT, selanjutnya oleh PPAT tanda bukti penerimaan ini diserahkan kepada Pembeli.
b. Nama pemegang hak lama (penjual) di dalam buku tanah dan sertifikat dicoret dengan tinta hitam dan diparaf oleh Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk.
c. Nama pemegang hak yang baru (pembeli) ditulis pada halaman dan kolom yang ada pada buku tanah dan sertifikat dengan bibubuhi tanggal pencatatan dan ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang ditunjuk.
d. Dalam waktu 14 (empat belas hari) pembeli sudah dapat mengambil sertifikat yang sudah atas nama pembeli di kantor pertanahan.

*(dikutip dari http://www.tni.mil.id)

Biaya Notaris & Pajak Jual Beli Rumah Tanah

April 23, 2007 by catura

Daerah Tangerang
Pajak Penjual 5% x (Harga Jual - 60Juta) (Jika harga jual kurang dari 60juta, tidak kena pajak)
Pajak Pembeli 5% x (Harga Jual - 30 Juta)
Biaya Notaris :
AJB Rp.750.000
Balik Nama Sertifikat Rp.750.000
Pengecekan Sertifikat Rp.200.000
Legalisir Pajak Rp.200.000
Salinan PBB Rp.250.000 (jika bukti pembayaran pajak 10 tahun terakhir tidak ada)

Data berdasarkan November 2007.

Ada Pertanyaan Lebih lanjut Mengenai perpajakan dan pertanahan, silahkan buka website berikut : www.notarisgracegiovani.com

Jumat, 14 November 2008

Tahlil Imam Samudera Lantang

Amrozi dan Muklas Komat Kamit

edisi: Senin, 10 November 2008

TIGA Bomber Bali 1 yang menewaskan 202 orang pada 12 Oktober 2002, Abdul Aziz alias Imam Samudra, Amrozi bin Nurhasyim beserta kakaknya Ali Gufron alias Mukhlas, akhirnya dieksekusi mati di Bukit Nirbaya, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (9/11) pukul 00.15 WIB. Jasad ketiganya kemudian diterbangkan menggunakan helikopter dan dimakamkan di kampung masing-masing.

Sebelum timah panas regu tembak menembus tubuh mereka, Imam Samudera alias Abdul Aziz, Mukhlas alias Ali Gufron, dan Amrozi berdiri tenang dengan tangan diikat menyamping ke kanan dan ke kiri. Detik-detik menjelang nyawanya meregang, trio bomber diberi kesempatan berdoa, dan mereka serius memanjatkan permohonan dalam keadaan mata terbuka, tanpa kain penutup seperti layaknya eksekusi.

Detik-detik terakhir sebelum ditembus timah panas, mereka diminta jaksa eksekutir untuk berdoa. Saat itu, Abdus Aziz alias Imam Samudra yang berada di tengah, diapit Amrozi Nurhasyim (kiri), dan Ali Gofron alias Mukhlas melafalkan tahlil dengan lantang.

“La Ilaha Illallah, La Ilaha Illallah, La Ilaha Illallah, kata Imam berulang-ulang. Hanya suara Imam Samudera yang terdengar lantang,” ujar seseorang yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri dari persiapan hingga pelaksaan eksekusi tuntas kepada Persda Network.

Tahlil dengan lafal La Ilaha Illallah yang berarti Tiada Tuhan Selain Allah, merupakan zikir yang dilakukan oleh umat Islam. Biasa diucapkan setiap usai shalat, ketika menghadapi hari-hari besar, saat genting, hingga menghadapi kematian.

Sedangkan Amrozi yang berada di sebelah kiri Imam Samudera, dan Mukhlas yang di posisi sebelah kanan, mulutnya komat-kamit melantunkan doa.

“Amrozi dan Mukhlas juga berdoa tapi tidak terdengar, bibirnya hanya komat-kamit,” lanjut sumber yang meminta jati dirinya dirahasiakan rapat-rapat demi keselamatan.

Begitu tiga regu tembak yang masing-masing terdiri dari 12 orang menarik picu laras panjang, suara dor menggelegar di tengah kesunyian malam. Tak ada rintihan atau desahan kesakitan dari ketiga terpidana ini.
Lima menit pasca tiga peluru menembus masing-masing tubuh ketiga terpidana, kepala mereka pun terjatuh menunduk. “Jadi, hitungan saya tidak sampai 10 menit sudah meninggal. Lima menit, kepalanya sudah tertunduk,” lanjutnya.

Wangi Semerbak

Umi Embay tidak mau berkomentar atas eksekusi yang sudah dilakukan terhadap anaknya, Imam Samudra. Ia lebih suka berbicara panjang lebar dengan para kerabatnya, yang menemaninya menguburkan Imam Samudera. Begitu juga dengan kakak perempuan Imam Samudera, enggan berkomentar banyak.

Istri Imam Samudera, Zakiah Darajad, tak terlihat ikut mendampingi mertuanya Umi Embay. Menurut kerabatnya, Zakiah memang selalu menghindari wartawan.

“Saya melihatnya mukanya begitu bersih bersinar. Sebelum dikuburkan, tak semua badannya kami bisa lihat utuh, hanya bagian mukanya saja,” ujar salah seorang tim kesehatan dari Mer C, Jose Rizal, dalam perbincangan khusus dengan Persda Network, usai pemakaman di rumah kediaman Umi Embay Badriah, ibunda Imam Samudera.

Lulu Jamaluddin yang selama ini menjadi juru bicara keluarga seakan mengamini perkataan tim dokter Mer C, Jose Rizal. Sebelum pemakaman, kakaknya yang ia lihat seakan menebar senyum padanya.
“Insya Allah, Kang Azis mati secara syahid. Jasadnya wangi sekali begitu dimasukkan ke dalam liang lahat,” kata Lulu.

Jose Rizal kembali bercerita. Dua minggu sebelum eksekusi dilakukan, ia diperkenankan memeriksa kesehatan terhadap terpidana mati bom Bali I Amrozi, Mukhlas alias Ali Gufron dan Imam Samudera. Hanya Imam Samudera yang paling sehat.

“Imam Samudera seperti orang yang ingin naik puncak gunung tertinggi. Badannya fit sekali. Sementara Amrozi memerlukan kaca mata dan Mukhlas ada masalah dengan giginya. Hanya Imam yang paling fit,” Jose Rizal mencoba meyakini.

Adik bungsu Imam Samudera, Dedi Chaidir punya cerita lain. Dua jam setelah kabar dari salah satu stasiun televisi, mengabarkan kakaknya sudah dieksekusi regu tembak di Nusakambangan, rumah ibunda Imam, Umi Embay Badriah tercium bau wangi yang begitu semerbak.

“Wangi sekali baunya. Bau bunga yang baru pertama kali saya rasakan. Bau wangi itu muncul tak lama kabar dari televisi (eksekusi),” kata Dedi.

Dedi mengaku sempat bertanya kepada Umi. Namun, Umi tak begitu menghiraukan. “Biarlah bau wangi itu ada. Mungkin itu mukjizat dari Allah, apapun maknanya,” kata Dedi menirukan penuturan Umi Embay Badriah.
Usai azan Subuh Dedi mengaku, lambat laun wangi semerbak itu menghilang seiring dengan munculnya mentari pagi, seraya kabar yang coba meyakinkan Ded Chaidir, jasad kakaknya tak lama lagi akan tiba dari Nusakambangkan untuk kemudian dimakamkan.

Jamin Sekolah Anak

Ketua Umum Gerakan Reformasi Islam (Garis) Encep Hernawan SH MBA mengungkapkan keinginannya untuk mengadopsi keempat anak Abdul Aziz atau Imam Samudra. Keinginan ini disampaikannya usai pemakaman jenazah Imam Samudra.

“Saya bukan ingin, tapi akan mengadopsi keempat anak-anak Imam Samudra. Saya siap dan sanggup sampai mereka sekolah sampai perguruan tinggi manapun yang diinginkan,” tegas Encep
Imam Samudra meninggalkan satu istri, Zakiah Darajad dan empat putra-putri. Putra sulungnya bernama Umar Jundul Haq, kemudian tiga lainnya adalah, Salsabila, Tasniem dan Iyash Jaisy.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Garis Encep Hernawan memberi dukungannya atas rencana Tim Pembela Muslim (TPM) yang akan menempuh jalur hukum terkait eksekusi yang dilakukan terhadap Imam Samudra, Amrozi dan Mukhlas alias Ali Gufron.

“Kita juga sudah laporkan ke Komnas HAM dalam hal ini karena banyak pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi. Banyak hak Imam Samudra dan Amrozi cs yang dirampas hak-haknya. Mudah-mudahan pemerintahan SBY tumbang dan kita akan buru semua yang melakukan upaya-upaya penzoliman terhadap Imam Samudra,” tandasnya.

Beberapa waktu lalu, GARIS adalah salah satu ormas Islam yang sudah menyiapkan areal pemakaman seluas 1 hektar untuk memakamkan para terpidana mati bom Bali I Amrozi cs. Encep kemudian mengakui, yang berkeinginan seperti dirinya juga datang dari para tokoh masyarakat lain baik tokoh masyarakat Banten maupun para tokoh masyarakat dari daerah lain.

“Bukan saya saja yang ingin mewakafkan tanah untuk tempat pemakaman Amrozi cs, akan tetapi sudah puluhan orang yang ingin mewakafkan tanahnya untuk makam mereka yang kami anggap bukan teroris. Teroris sebenarnya adalah Bush,” tegas Encep. (Persda Network/yls/yat)

Selasa, 04 November 2008

Obama Atau McCain, Tidak Ada Manfaatnya Buat Umat Islam

Menurut ulama Syaikh Anwar Awlaki, Muslim AS seharusnya tidak melibatkan diri dalam pemilu presiden karena fakta menunjukkan bahwa siapapun yang menjadi presiden AS sama sekali tidak memberikan manfaat bagi umat Islam, baik di AS maupun di seluruh dunia.

Sebagai bagian dari masyarakat AS, Muslim Amerika juga antusias untuk ikut memberikan suaranya dalam pemilu presiden AS yang akan digelar 4 November besok. Sejak masa kampanye, muslim Amerika tak jarang berdebat tentang siapa kandidat presiden yang seharusnya mereka dukung, Barack Obama atau John McCain.

Sebagian mereka berpendapat, meski kedua kandidat tidak menjanjikan apa-apa bagi warga Muslim, mereka selayaknya berpatisipasi, paling tidak ada yang lebih baik dari dua pilihan yang buruk.

Namun, menurut ulama Syaikh Anwar Awlaki, Muslim AS seharusnya tidak melibatkan diri dalam pemilu presiden karena fakta menunjukkan bahwa siapapun yang menjadi presiden AS sama sekali tidak memberikan manfaat bagi umat Islam, baik di AS maupun di seluruh dunia.

Dalam tulisan berjudul "Voting for American Presiden" di situs pribadinya, Syaikh Awlaki yang pernah menjadi imam di sebuah masjid di California, AS ini juga mengatakan bahwa sistem demokrasi-yang digembor-gemborkan AS ke seluruh dunia-adalah sistem yang tidak Islami dan umat Islam seharusnya tidak menjadi bagian dari sistem demokrasi itu, apalagi mengadopsinya.

"Jika orang melihat akar dan sejarah demokrasi atau melihat realitas demokrasi yang diterapkan saat ini, mereka akan menyadari bahwa demokrasi adalah sistem yang bukan hanya sangat berbeda, tapi sangat bertentangan dengan sistem Islam," tulis Syaikh Awlaki

Umat Islam, kata Syaikh Awlaki, seharusnya melihat bahwa Barat dalam perangnya terhadap Islam, menawarkan sistem demokrasi sebagai alternatif untuk menentang sistem Syariah. "Jika Barat, sebagai pendiri sistem demokrasi melihat sistem itu berlawanan dengan Islam, mengapa sebagian umat Islam masih ingin mempertahankan partisipasinya dalam sistem demokrasi dan mengadopsinya sebagai landasan politik mereka?" tukas Syaikh Awlaki.

Demokrasi, kata Syaikh Awlaki, adalah sistem Barat yang diciptakan dan dikembangkan di Barat. Dan sekarang, Barat-lah dan bukan Muslim, yang memegang otoritas dan merasa berhak secara penuh untuk mengatakan pada dunia apa itu demokrasi dan bagaimana demokrasi harus dipraktekkan dan diimplementasikan.

Ia menegaskan, umat Islam punya sistem pemerintahan sendiri. Sebab itu, umat Islam sendiri yang harus mendefinisikannya dan tidak membiarkan orang-orang non-Muslim ikut campur dalam ajaran agama kaum Muslimin dan tidak mengajari umat Islam apa yang benar dan apa yang salah.

"Mereka yang gencar mempromosikan agar umat Islam harus berpartisipasi dalam pemilu presiden AS berargumen bahwa kita memilih yang agak baik dari dua pilihan buruk. Prinsip itu tidak salah, tapi mereka lupa bahwa proses ketika memilih diantara dua kandidat yang buruk itu, pada saat itulah mereka sedang berkomitmen pada kejahatan yang lebih besar lagi," papar Syaikh Awlaki.

Pada kenyataannya, kata Syaikh Awlaki, persoalan ini bukan sekedar menjadi orang Amerika dan menjadi bagian dari sistem demokrasi itu tapi lebih pada apa manfaatnya bagi umat Islam jika Muslim AS memilih salah antara Obama dan McCain atau siapa pun dia.

Menurut Syaikh, alasan untuk menghapuskan kendala psikologis antara Muslim dan non-Muslim, ancaman erosi aqidah dan resiko seseorang kehilangan agamanya, jauh lebih berat dibandingkan kemungkinan manfaat yang muncul dari partisipasi umat Islam dalam sistem demokrasi seperti yang berlaku di AS.

"Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana bisa seorang Muslim yang memiliki iman di dadanya menuju kotak suara dan memberikan suaranya pada makhluk macam McCain atau Obama?! Bagaimana umat Islam bisa tidur nyenyak setelah memilij orang-orang macam George W. Bush?."

"Tak peduli apakah pilihan Anda relevan atau tidak, di hari kiamat nanti Anda akan dipanggil untuk menjawab pertanyaan atas pilihan Anda itu. Anda, dibawah paksaan, ancaman atau tidak, secara sadar telah memilih pemimpin bangsa yang mengobarkan perang terhadap Islam," papar Syaikh Awlaki.

Ia mengungkapkan, ada keyakinan yang aneh di sebagian kalangan Muslim AS yang berpartispasi dalam pemilu presiden AS. "Mereka meyakini, jika mereka ikut dalam pemilu orang-orang kafir, maka akan membawa kebaikan bagi diri mereka, sementara jika mereka percaya pada Allah swt tapi mereka menghindari orang-orang kafir-padahal itulah yang dingingkan Allah dari umat Islam-mereka akan kehilangan kebaikan itu dan akan membahayakan diri mereka sendiri," jelas Syaikh Awlaki.

Sikap seperti itu, tegas Awlaki, menunjukkan kelemahan orang Islam karena meyakini bahwa mereka hanya bisa bertahan jika mereka mencari dukungan dari musuh-musuh Allah swt. "Bagi mereka yang beriman, cukuplah Allah buat mereka dan mereka tidak perlu mencari bantuan dari para pemimpin atau pemerintahan orang-orang kafir."

"Ikut memilih Firaun Amerika yang baru, tidak ada manfaatnya bagi umat," tandas Syaikh Awlaki.

Nasehat Syaikh Awlaki bisa menjadi bahan renungan bagi umat Islam, bukan hanya di AS tapi juga di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia yang masih saja "berkiblat" pada sistem demokrasi ala Amerika. Kita lihat bagaimana antusiasnya sejumlah stasiun televisi di negeri ini menyiarkan gegap gempitanya pelaksanaan pemilu di AS, tanpa bersikap kritis terhadap agenda-agenda dan perilaku para kandidatnya terhadap isu-isu dunia Islam dan umat Islam. (ln)

Senin, 13 Oktober 2008

Azab Allah SWT Menggelayut di Atas Amerika

Krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat dewasa ini tampaknya semakin memburuk. Kekhawatiran bahwa ia akan berkembang menjadi krisis global semakin nyata.

Krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat dewasa ini tampaknya semakin memburuk. Kekhawatiran bahwa ia akan berkembang menjadi krisis global semakin nyata.

Seorang ulama warganegara Amerika keturunan Yaman segera menulis peringatan kepada kaum muslimin di Amerika Serikat dalam situs-nya. Imam Anwar Al-Awlaki bahkan memberi judul menghebohkan atas artikelnya: ”Apakah Franklin sedang mewujud menjadi Washington?”

Di bawah ini kami akan muat text asli posting beliau lalu dilanjutkan dengan terjemahan bebas di bawahnya.

Intinya, Imam Anwar memperingatkan kita semua akan bahaya kemungkinan pemerintah AS di bawah pimpinan George Bush menerapkan kebijakan sanering (pemotongan nilai uang dollar). Imam Anwar mengkhawatirkan bilamana lembar uang seratus dollar AS bakal dipotong menjadi setara dengan lembar uang satu dollar AS...!

Maka, Imam Anwar menganjurkan kaum muslimin di AS untuk melakukan langkah antisipatif dengan cara membeli emas dan perak guna mengamankan dollar mereka sebelum kebijakan sanering berlaku.

Bila ini menjadi kenyataan sudah barang tentu dampaknya akan meluas termasuk sangat mungkin mempengaruhi kondisi rupiah Indonesia yang memang selama ini sangat bergantung kepada kuat-lemahnya mata uang dollar AS.

Akankah ini menjadi awal kesadaran global pentingnya meninggalkan uang kertas dan kembali kepada dinar dan dirham? Semoga...

_______________________________________________________________________

Sekilas ta’aruf (perkenalan) mengenai Imam Anwar Al-Awlaki:

Imam Anwar al-Awlaki adalah seorang ulama kelahiran New Mexico. Orangtuanya berasal dari Yaman dimana ia tinggal selama sebelas tahun dan memperoleh bagian awal pendidikan Islamnya.

Imam Anwar al-Awlaki sempat menjadi Imam masjid di Colorado, California. Kemudian ia tinggal di kawasan Washington DC dimana ia memimpin Dar Al-Hijrah Islamic Center sambil menjadi Pemuka Agama Islam di George Washington University. Sebelumnya ia sering bolak-balik Amerika-Yaman saat ia belajar Syari’ah kepada beberapa ulama terkemuka dimana akhirnya ia dilarang masuk kembali ke Amerika Serikat kendati ia seorang berwarga-negara AS.

Imam Anwar al-Awlaki memiliki gelar S1 sebagai Insinyur Sipil dari Colorado State University, S2 di bidang Pendidikan Kepemimpinan dari San Diego State University serta sedang menekuni S3-nya di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia di George Washington University. Ia telah menghasilkan banyak seri audio popular termasuk “Kehidupan Para Nabi”, “Kehidupan Akhirat”, “Kehidupan Muhammad”, “Kehidupan Umar bin Khattab”, “kehidupan Abu Bakar Ash-Shiddiq”, “Kisah Ibnul Awka”, “Konsisten di jalan Jihad” dan banyak lagi. Bagi Anda yang ingin tahu lebih jauh mengenai Imam Anwar silahkan kunjungi www.anwar-alawlaki.com


About the Shaykh

Imam Anwar al-Awlaki is a Muslim scholar who was born in New Mexico. His parents are from Yemen, where he lived for eleven years and received the early part of his Islamic education. Imam Anwar al-Awlaki served as an Imam in Colorado, California, and later in the Washington, D.C. area where he headed the Dar Al-Hijrah Islamic Center and was also the Muslim Chaplain at George Washington University.

He used to go back and forth from America to Yemen, where he was studying Shari’ah with prominent scholars, and he was later banned from re-entering the United States despite being a U.S. citizen. He holds a B.S. in Civil Engineering from Colorado State University, a M.A. in Education Leadership from San Diego State University and was working on a Doctorate degree in Human Resource Development at George Washington University. He authored many popular audio series including the “Lives of the Prophets”, “The Hereafter”, “The Life of Muhammad”, “The life and times of ‘Umar ibn al-Khattab”, “The life and times of Abu Bakr al-Siddiq”, “The Story of Ibn al-Akwa”, “Constants on the Path of Jihad”, and more.

Is the Franklin morphing into the Washington?!

Posted (anwar) in Imam Anwar's Blog on October-6-2008

For those readers outside of the US who have no clue what the title of this post is talking about: Benjamin Franklin is the US statesman who is featured on the face of the $100 bill and George Washington is on the $1 bill.

Even though I am not an economist there is an issue on this topic that I would like to share with my brothers and sisters. Gold has been recognized as currency for thousands of years. FIAT money (Paper money) is a new invention and is only worth the political and economical strength of its issuers and the trust the world has in this political and economical strength. That is obviously the case with nations that issue paper money without gold backing such as the US.

Because the US economy is the powerhouse of the world and is the greatest economy on the face of the planet its currency enjoys the trust of the world. It has become the most recognized and it is the world’s foremost reserve currency. Today rather than commodities being valued in gold or silver they are valued in dollars. Oil for example is priced in dollars. In fact gold itself is priced in dollars.

The Messenger of Allah says: Allah has destined that whatever goes up must come down. Therefore if the US falls politically or economically the dollar falls with it.

Today America is the home of an interesting assortment of sins that are handpicked from all over the nations that existed before us: the obstinacy of the people of Nuh; the arrogance of the people of Aad; the rejection of Allah’s signs by the people of Thamud; the sodomy of the people of Lut; the financial deviance of the people of Shuayb as America is the biggest dealer and promoter of the interest based economy; the oppression of Abu Jahl et al; the greed, deception, love of the temporal life, and the bogusness of the children of Israel; along with the arrogance of the Pharaoh who had the misled notion that just because he is the leader of the most powerful nation on earth and is at the top the greatest army of his time he can somehow defeat the servants of Allah.

Brothers and Sisters this leads to the belief that the punishment of Allah is hovering over America. When? And how? Allah knows best.

So if you are one of those unfortunate folks who turned out to be living in the wrong place at the wrong time then it is advisable for you to leave. That is obviously if you take heed. Many don’t and are still living the utopia of the American dream. I am not talking about Mo and Mike who are still shaking to the tunes of MTV with their coke and big mac and are only Muslim by name, but I am talking about the practicing Muslims who sadly enough still think that the America of George W is the Abyssinia of the Negus.

Hijra for the sake of Allah will continue until the day of Judgment. If you leave with the intention of forsaking the people of sin and protecting your family from evil you would be rewarded abundantly. But not everyone has the capacity to make hijra just like there were some Muslims who could not make hijra from Makkah at the time of Rasulullah. So for those who cannot they should pray to Allah to make a way out for them and protect them from the people of transgression.

If you are a person whom Allah has bestowed wealth upon then you should avoid owning property in the US and you should diversify out of the dollar into gold and silver. Gold and silver have retained there value over history and there is no reason to think that they would not do the same in the future. In addition to this being the prudent thing to do from a financial point of view, it is also the recommended thing to do Islamicly. Muslims should not be supporting the economy of a nation that is fighting them.

Finally, for those who are contemplating purchasing a home in the US based on mortgage which is a clear form of Riba they should fear Allah. In addition to it being one of the most evil sins in Islam it is putting money in the wrong place. Allah says that He will destroy Riba. It is a promise from Allah. There is no blessing in anything based on it. What is happening in the US nowadays is a testimony to that.


Apakah Franklin sedang mewujud menjadi Washington?!

(Di-pos-kan ke dalam blog Imam Anwar pada tanggal 6 Oktober 2008)

Bagi pembaca yang tinggal di luar Amerika Serikat yang tidak mengerti apa yang dimaksud oleh judul tulisan ini: Benjamin Franklin merupakan negarawan yang wajahnya tercantum di lembaran uang $100 AS dan George Washington di lembaran uang $1 AS.

Walaupun saya bukan seorang ahli ekonomi ada isyu berkenaan dengan topik ini yang ingin saya bagi dengan saudara-saudaraku, para ikhwan dan akhwat. Emas telah diakui sebagai mata uang selama beribu tahun. Uang FIAT (uang kertas) merupakan suatu penemuan baru dan hanya bernilai sesuai kekuatan politis dan ekonomis para penerbitnya beserta kepercayaan (trust) dunia terhadap kekuatan politis dan ekonomis tersebut. Ini jelas berlaku atas bangsa-bangsa yang menerbitkan uang kertas tanpa dukungan emas seperti Amerika Serikat.

Mengingat bahwa ekonomi AS merupakan pembangkit tenaga listrik dunia dan ekonomi terkuat di muka bumi, maka mata uangnya menikmati kepercayaan (trust) dunia. Ia telah menjadi mata uang dunia yang paling diakui dan terkemuka. Dewasa ini berbagai komoditi ditakar bukan oleh emas dan perak melainkan oleh dollar. Minyak, misalnya, dihargai dengan dollar. Bahkan emas sendiri dihargai dengan dollar.

Rasulullah saw bersabda: “Allah telah mentaqdirkan bahwa apa yang naik pasti harus turun.” Dengan demikian bila politik dan ekonomi AS terpuruk, maka dollar akan jatuh bersamanya. Menariknya, hari ini AS menjadi rumah bagi aneka-ragam dosa yang dikumpulkan dari berbagai umat yang pernah hadir sebelum kita: sifat keras kepala umat Nabi Nuh; kesombongan kaum ’Aad; pengingkaran tanda-tanda Allah oleh kaum Tsamud; sodomi kaum Lut; penyimpangan keuangan umat Nabi Syu’aib (sebagaimana kita ketahui) Amerika menjadi pelaksana dan promotor utama ekonomi berbasis bunga; penindasan Abu Jahal dan kawan-kawannya; ketamakan, penipuan, cinta kehidupan fana, kemunafikan Bani Israil; bersama dengan arogansi Fir’aun yang tersesat hanya karena merasa dirinya pemimpin bangsa terkuat di muka bumi dan memiliki armada perang paling digdaya pada masanya, maka ia merasa yakin mampu mengungguli segenap hamba-hamba Allah.

Ikhwan dan Akhwat sekalian, ini mengantarkan kita pada suatu keyakinan bahwa azab Allah sedang menggelayut di atas Amerika. Kapan? Bagaimana? Wallahu a’lam. Allah Maha Tahu.

Maka, jika Anda termasuk salah seorang yang tidak beruntung hidup di tempat dan waktu yang salah, maka sebaiknya Anda pergi. Tentunya bila Anda masih peduli. Banyak yang sebaliknya dan masih hidup dalam utopia mimpi Amerika (the American dream). Saya bukan sedang membicarakan tentang si Mo dan si Mike yang masih bergoyang mengikuti ritme MTV dengan minuman Coca Cola-nya dan MacD-nya sambil menjadi Muslim sekedar nama. Tapi saya sedang membicarakan Muslim yang mengamalkan ajarannnya yang sayangnya masih menganggap bahwa Amerika-nya George W merupakan Habasyah-nya Raja Najasyi. Hijrah akan berlangsung hingga Hari Akhir. Jika Anda pergi dengan niat menjauhi para pelaku dosa dan melindungi keluarga Anda dari kejahatan, maka Anda akan diberi ganjaran besar. Tetapi tidak semua orang sanggup melakukan hijrah seperti sebagian Muslim yang tidak hijrah dari Mekkah di masa Rasulullah saw. Maka bagi mereka yang tidak sanggup, hendaknya mereka berdoa kepada Allah agar memperoleh jalan keluar dan melindungi mereka dari penganiayaan.

Jika Anda termasuk orang yang Allah lapangkan rezqi-nya, maka Anda sebaiknya tidak memiliki property di AS dan Anda sebaiknya menukar dollar Anda menjadi emas dan perak. Nilai emas dan perak telah bertahan sepanjang sejarah dan tidak ada alasan untuk mengira bahwa ia tidak akan bertahan di masa yang akan datang. Disamping merupakan tindakan bijaksana dari sudut pandang keuangan, ini juga dianjurkan dari sudut pandang Islam. Kaum Muslimin tidak sepantasnya mendukung ekonomi sebuah bangsa yang memerangi mereka.

Terakhir, bagi mereka yang sedang berfikir-fikir untuk membeli rumah berbasis penggadaian (mortgage) di AS yang merupakan bentuk nyata praktek Riba, maka hendaknya takutlah ia kepada Allah. Disamping ia merupakan salah satu dosa besar dalam Islam, maka pembelian tersebut sama dengan meletakkan uang di tempat yang salah. Ini janji Allah. Tidak ada keberkahan dalam apapun berdasarkan riba. Apa yang berlangsung di AS dewasa ini merupakan bukti akan hal itu.

(Diterjemahkan secara bebas oleh Ust. Ihsan Arlansyah Tandjung)

sumber :www.eramuslim.com
Rabu, 8 Oktober 2008

Kamis, 09 Oktober 2008

AKAR KRISIS KEUANGAN GLOBAL DAN MOMENTUM EKONOMI SYARIAH SEBAGAI SOLUSI

Kamis, 09 Oktober 2008

(Bagian I)

Oleh : Agustianto

Krisis keuangan Amerika Serikat saat ini, mulai merambah ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Pada tanggal 8 Oktober 2008, kemaren, IHSG tertekan tajam turun 10 %, demikian pula Nikken di Jepang jatuh lebih dari 9 %. Hampir semua pasar keuangan dunia terimbas krisis financial US tersebut. Karena itu para pengamat menyebut krisis ini sebagai krisis finansial global. Krisis keuangan global yang terjadi belakangan ini, merupakan fenomena yang mengejutkan dunia, tidak saja bagi pemikir ekonomi mikro dan makro, tetapi juga bagi para elite politik dan para pengusaha.


Agustianto
Dalam sejarah ekonomi, ternyata krisis sering terjadi di mana-mana melanda hampir semua negara yang menerapkan sistem kapitalisme. Krisis demi krisis ekonomi terus berulang tiada henti, sejak tahun 1923, 1930, 1940, 1970, 1980, 1990, dan 1998 – 2001 bahkan sampai saat ini krisis semakin mengkhawatirkan dengan munculnya krisis finansial di Amerika Serikat . Krisis itu terjadi tidak saja di Amerika latin, Asia, Eropa, tetapi juga melanda Amerika Serikat.

Roy Davies dan Glyn Davies, 1996 dalam buku The History of Money From Ancient time oi Present Day, mengurakan sejarah kronologi secara komprehensif. Menurut mereka, sepanjang abad 20 telah terjadi lebih 20 kali kriss besar yang melanda banyak negara. Fakta ini menunjukkan bahwa secara rata-rata, setiap 5 tahun terjadi krisis keuangan hebat yang mengakibatkan penderitaan bagi ratusan juta umat manusia.

Pada tahun 1907 krisis perbankan Internasional dimulai di New York, setelah beberapa decade sebelumnya yakni mulai tahun 1860-1921 terjadi peningkatan hebat jumlah bank di Amerika s/d 19 kali lipat. Selanjutnya, tahun 1920 terjadi depresi ekonomi di Jepang. Kemudian pada tahun 1922 – 1923 German mengalami krisis dengan hyper inflasi yang tinggi. Karena takut mata uang menurun nilainya, gaji dibayar sampai dua kali dalam sehari. Selanjutnya, pada tahun 1927 krisis keuangan melanda Jepang (37 Bank tutup); akibat krisis yang terjadi pada bank-bank Taiwan

Pada tahun 1929 – 30 The Great Crash (di pasar modal NY) & Great Depression (Kegagalan Perbankan); di US, hingga net national product-nya terbangkas lebih dari setengahnya. Selanjutnya, pada tahun 1931 Austria mengalami krisis perbankan, akibatnya kejatuhan perbankan di German, yang kemudian mengakibatkan berfluktuasinya mata uang internasional. Hal ini membuat UK meninggalkan standard emas. Kemudian1944 – 66 Prancis mengalami hyper inflasi akibat dari kebijakan yang mulai meliberalkan perekonomiannya. Berikutnya, pada tahun 1944 – 46 Hungaria mengalami hyper inflasi dan krisis moneter. Ini merupakan krisis terburuk eropa. Note issues Hungaria meningkat dari 12000 million (11 digits) hingga 27 digits.

Pada tahun 1945 – 48 Jerman mengalami hyper inflasi akibat perang dunia kedua.. Selanjutnya tahun 1945 – 55 Krisis Perbankan di Nigeria Akibat pertumbuhan bank yang tidak teregulasi dengan baik pada tahun 1945. Pada saat yang sama, Perancis mengalami hyperinflasi sejak tahun 1944 sampai 1966. Pada tahun (1950-1972) ekonomi dunia terasa lebih stabil sementara, karena pada periode ini tidak terjadi krisis untuk masa tertentu. Hal ini disebabkan karena Bretton Woods Agreements, yang mengeluarkan regulasi di sektor moneter relatif lebih ketat (Fixed Exchange Rate Regime). Disamping itu IMF memainkan perannya dalam mengatasi anomali-anomali keuangan di dunia. Jadi regulasi khususnya di perbankan dan umumnya di sektor keuangan, serta penerapan rezim nilai tukar yang stabil membuat sektor keuangan dunia (untuk sementara) "tenang".

Namun ketika tahun 1971 Kesepakatan Breton Woods runtuh (collapsed). Pada hakikatnya perjanjian ini runtuh akibat sistem dengan mekanisme bunganya tak dapat dibendung untuk tetap mempertahankan rezim nilai tukar yang fixed exchange rate. Selanjutnya pada tahun 1971-73 terjadi kesepakatan Smithsonian (di mana saat itu nilai 1 Ons emas = 38 USD). Pada fase ini dicoba untuk menenangkan kembali sektor keuangan dengan perjanjian baru. Namun hanya bertahan 2-3 tahun saja.

Pada tahun 1973 Amerika meninggalkan standar emas. Akibat hukum "uang buruk (foreign exchange) menggantikan uang bagus (dollar yang di-back-up dengan emas)-(Gresham Law)". Pada tahun 1973 dan sesudahnya mengglobalnya aktifitas spekulasi sebagai dinamika baru di pasar moneter konvensional akibat penerapan floating exchange rate sistem. Periode Spekulasi; di pasar modal, uang, obligasi dan derivative. Maka tak aneh jika pada tahun 1973 – 1874 krisis perbankan kedua di Inggris; akibat Bank of England meningkatkan kompetisi pada supply of credit.

Pada tahun 1974 Krisis pada Eurodollar Market; akibat west German Bankhaus ID Herstatt gagal mengantisipasi international crisis. Selanjutnya tahun 1978-80 Deep recession di negara-negara industri akibat boikot minyak oleh OPEC, yang kemudian membuat melambung tingginya interest rate negara-negara industri.

Selanjutnya sejarah mencatat bahwa pada tahun 1980 krisis dunia ketiga; banyaknya hutang dari negara dunia ketiga disebabkan oleh oil booming pada th 1974, tapi ketika negara maju meningkatkan interest rate untuk menekan inflasi, hutang negara ketiga meningkat melebihi kemampuan bayarnya. Pada tahun 1980 itulah terjadi krisis hutang di Polandia; akibat terpengaruh dampak negatif dari krisis hutang dunia ketiga. Banyak bank di eropa barat yang menarik dananya dari bank di eropa timur.

Pada saat yang hampir bersamaan yakni di tahun 1982 terjadi krisis hutang di Mexico; disebabkan outflow kapital yang massive ke US, kemudian di-treatments dengan hutang dari US, IMF, BIS. Krisis ini juga menarik Argentina, Brazil dan Venezuela untuk masuk dalam lingkaran krisis.

Perkembangan berikutnya, pada tahun 1987 The Great Crash (Stock Exchange), 16 Oct 1987 di pasar modal US & UK. Mengakibatkan otoritas moneter dunia meningkatkan money supply. Selanjutnya pada tahun 1994 terjadi krisis keuangan di Mexico; kembali akibat kebijakan finansial yang tidak tepat.

Pada tahun 1997-2002 krisis keuangan melanda Asia Tenggara; krisis yang dimulai di Thailand, Malaysia kemudian Indonesia, akibat kebijakan hutang yang tidak transparan. Krisis Keuangan di Korea; memiliki sebab yang sama dengan Asteng.

Kemudian, pada tahun 1998 terjadi krisis keuangan di Rusia; dengan jatuhnya nilai Rubel Rusia (akibat spekulasi) Selanjutnya krisis keuangan melanda Brazil di tahun 1998. pad saat yang hamper bersamaan krisis keuangan melanda Argentina di tahun 1999. Terakhir, pada tahun 2007-hingga saat ini, krisis keuangan melanda Amerika Serikat.

Dari data dan fakta historis tersebut terlihat bahwa dunia tidak pernah sepi dari krisis yang sangat membayakan kehidupan ekonomi umat manusia di muka bumi ini.

Apakah akar persoalan krisis dan resesi yang menimpa berbagai belahan dunia tersebut ?. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, cukup banyak para pengamat dan ekonom yang berkomentar dan memberikan analisis dari berbagai sudut pandang.

Dalam menganalisa penyebab utama timbulnya krisis moneter tersebut, banyak para pakar ekonomi berkonklusi bahwa kerapuhan fundamental ekonomi (fundamental economic fragility) adalah merupakan penyebab utama munculnya krisis ekonomi. Hal ini seperti disebutkan oleh Michael Camdessus (1997), Direktur International Monetary Fund (IMF) dalam kata-kata sambutannya pada Growth-Oriented Adjustment Programmes (kurang lebih) sebagai berikut: "Ekonomi yang mengalami inflasi yang tidak terkawal, defisit neraca pembayaran yang besar, pembatasan perdagangan yang berkelanjutan, kadar pertukaran mata uang yang tidak seimbang, tingkat bunga yang tidak realistik, beban hutang luar negeri yang membengkak dan pengaliran modal yang berlaku berulang kali, telah menyebabkan kesulitan ekonomi, yang akhirnya akan memerangkapkan ekonomi negara ke dalam krisis ekonomi".

Ini dengan jelas menunjukkan bahwa defisit neraca pembayaran (deficit balance of payment), beban hutang luar negeri (foreign debt-burden) yang membengkak--terutama sekali hutang jangka pendek, investasi yang tidak efisien (inefficient investment), dan banyak indikator ekonomi lainnya telah berperan aktif dalam mengundang munculnya krisis ekonomi.

Sementara itu, menurut pakar ekonomi Islam, penyebab utama krisis adalah kepincangan sektor moneter (keuangan) dan sektor riel yang dalam Islam dikategorikan dengan riba. Sektor keuangan berkembang cepat melepaskan dan meninggalkan jauh sektor riel. Bahkan ekonomi kapitalis, tidak mengaitkan sama sekali antara sektor keuangan dengan sektor riel.

Tercerabutnya sektor moneter dari sektor riel terlihat dengan nyata dalam bisnis transaksi maya (virtual transaction) melalui transaksi derivatif yang penuh ribawi. Tegasnya, Transaksi maya sangat dominan ketimbang transaksi riil. Transaksi maya mencapai lebih dari 95 persen dari seluruh transaksi dunia. Sementara transaksi di sektor riel berupa perdagngan barang dan jasa hanya sekitar lima persen saja.

Menurut analisis lain, perbandingan tersebut semakin tajam, tidak lagi 95 % : 5 %, melainkan 99 % : 1 %. Dalam tulisan Agustianto di sebuah seminar Nasional tahun 2007 di UIN Jakarta, disebutkan bahwa volume transaksi yang terjadi di pasar uang (currency speculation and derivative market) dunia berjumlah US$ 1,5 trillion hanya dalam sehari, sedangkan volume transaksi pada perdagangan dunia di sektor riil hanya US$ 6 trillion setiap tahunnya (Rasio 500 : 6 ), Jadi sekitar 1-an %. Celakanya lagi, hanya 45 persen dari transaksi di pasar, yang spot, selebihnya adalah forward, futures,dan options.

Islam sangat mencela transaksi dirivatif ribawi dan menghalalkan transaksi riel. Hal ini dengan tegas difirmankan Allah dalam Surah Al-Baqarah : 275 : Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Sebagaimana disebut di atas, perkembangan dan pertumbuhan finansial di dunia saat ini, sangat tak seimbang dengan pertumbuhan sektor riel. Realitas ketidakseimbangan arus moneter dan arus barang/jasa tersebut, mencemaskan dan mengancam ekonomi berbagai negara.

Pakar manajamen tingkat dunia, Peter Drucker, menyebut gejala ketidakseimbangan antara arus moneter dan arus barang/jasa sebagai adanya decopling, yakni fenomena keterputusan antara maraknya arus uang (moneter) dengan arus barang dan jasa. Fenomena ketidakseimbangan itu dipicu oleh maraknya bisnis spekulasi (terutama di dunia pasar modal, pasar valas dan proverti), sehingga potret ekonomi dunia seperti balon saja (bubble economy).

Disebut ekonomi balon, karena secara lahir tampak besar, tetapi ternyata tidak berisi apa-apa kecuali udara. Ketika ditusuk, ternyata ia kosong. Jadi, bublle economy adalah sebuah ekonomi yang besar dalam perhitungan kuantitas moneternya, namun tak diimbangi oleh sektor riel, bahkan sektor riel tersebut amat jauh ketinggalan perkembangannya.

Sekedar ilustrasi dari fenomena decoupling tersebut, misalnya sebelum krisis moneter Asia, dalam satu hari, dana yang gentayangan dalam transaksi maya di pasar modal dan pasar uang dunia, diperkirakan rata-rata beredar sekitar 2-3 triliun dolar AS atau dalam satu tahun sekitar 700 triliun dolar AS.

Padahal arus perdagangan barang secara international dalam satu tahunnya hanya berkisar 7 triliun dolar AS. Jadi, arus uang 100 kali lebih cepat dibandingkan dengan arus barang (Didin S Damanhuri, Problem Utang dalam Hegemoni Ekonomi),

Dalam ekonomi Islam, jumlah uang yang beredar bukanlah variabel yang dapat ditentukan begitu saja oleh pemerintah sebagai variabel eksogen. Dalam ekonomi Islam, jumlah uang yang beredar ditentukan di dalam perekonomian sebagai variabel endogen, yaitu ditentukan oleh banyaknya permintaan uang di sektor riel atau dengan kata lain, jumlah uang yang beredar sama banyaknya dengan nilai barang dan jasa dalam perekonomian.

Dalam ekonomi Islam, sektor finansial mengikuti pertumbuhan sektor riel, inilah perbedaan konsep ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional, yaitu ekonomi konvensional, jelas memisahkan antara sektor finansial dan sektor riel. Akibat pemisahan itu, ekonomi dunia rawan krisis, khususnya negara–negara berkembang (terparah Indonesia). Sebab, pelaku ekonomi tidak lagi menggunakan uang untuk kepentingan sektor riel, tetapi untuk kepentingan spekulasi mata uang. Spekulasi inilah yang dapat menggoncang ekonomi berbagai negara, khususnya negara yang kondisi politiknya tidak stabil. Akibat spekulasi itu, jumlah uang yang beredar sangat tidak seimbang dengan jumlah barang di sektor riel.

Spekulasi mata uang yang mengganggu ekonomi dunia, umumnya dilakukan di pasar-pasar uang. Pasar uang di dunia ini saat ini, dikuasai oleh enam pusat keuangan dunia (London, New York, Chicago, Tokyo, Hongkong dan Singapura). Nilai mata uang negara lain, bisa saja tiba-tiba menguat atau sebaliknya. Lihat saja nasib rupiah semakin hari semakin merosot dan nilainya tidak menentu.

Di pasar uang tersebut, peran spekulan cukup signifikan untuk menggoncang ekonomi suatu negara. Lihatlah Inggris, sebagai negara yang kuat ekonominya, ternyata pernah sempoyongan gara-gara ulah spekulan di pasar uang, apalagi kondisinya seperti Indonesia, jelas menjadi bulan-bulanan para spekulan. Demikian pula ulah George Soros di Asia Tenggara.

Bagi spekulan, tidak penting apakah nilai menguat atau melemah. Bagi mereka yang penting adalah mata uang selalu berfluktuasi. Tidak jarang mereka melakukan rekayasa untuk menciptakan fluktuasi bila ada momen yang tepat, biasanya satu peristiwa politik yang menimbulkan ketidakpastian.

Menjelang momentum tersebut, secara perlahan-lahan mereka membeli rupiah, sehingga permintaan akan rupiah meningkat. Ini akan mendorong nilai rupiah secara semu ini, akan menjadi makanan empuk para spekulan. Bila momentumnya muncul dan ketidakpastian mulai merebak, mereka akan melepas secara sekaligus dalam jumlah besar. Pasar akan kebanjiran rupiah dan tentunya nilai rupiah akan anjlok.

Robin Hahnel dalam artikelnya Capitalist Globalism In Crisis: Understanding the Global Economic Crisis (2000), mengatakan bahwa globalisasi - khususnya dalam financial market, hanya membuat pemegang asset semakin memperbesar jumlah kekayaannya tanpa melakukan apa-apa. Dalam kacamata ekonomi Islam, mereka meraup keuntungan tanpa 'iwadh (aktivitas bisnis riil,seperti perdagangan barang dan jasa riil) Mereka hanya memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam pasar uang dengan kegiatan spekulasiuntuk menumpuk kekayaan mereka tan pa kegiatan produksi yang riil. Dapat dikatakan uang tertarik pada segelintir pelaku ekonomi meninggalkan lubang yang menganga pada sebagian besar spot ekonomi.

They do not work, they do not produce, they trade money for stocks, stocks for bonds, dollars for yen, etc. They speculate that some way to hold their wealth will be safer and more remunerative than some other way. Broadly speaking, the global credit system has been changed over the past two decades in ways that pleased the speculators (Hahnel, 2000).

Hahnel juga menyoroti bagaimana sistem kredit atau sistem hutang sudah memerangkap perekonomian dunia sedemikian dalam. Apalagi mekanisme bunga (interest rate) juga menggurita bersama sistem hutang ini. Yang kemudian membuat sistem perekonomian harus menderita ketidakseimbangan kronis. Sistem hutang ini menurut Hahnel hanya melayani kepentingan spekulator, kepentingan segelintir pelaku ekonomi. Namun segelintir pelaku ekonomi tersebut menguasai sebagian besar asset yang ada di dunia. Jika kita kaji pemikiran Hahner ini lebih mendalam akan kita lihat dengan sangat jelas bahwa perekonomian akan berakhir dengan kehancuran akibat sistem yang dianutnya, yakni kapitalisme ribawi

Penasihat keuangan Barat, bernama Dan Taylor, mempunyai keyakinan bahawa sistem kewangan dan perbankan Islam mempuyai keunggulan system yang lebih baik berbanding dengan sistem keuangan Barat yang berasaskan riba. Krisis keuangan yang sedang dihadapai oleh negara-negara Barat seperti USA dan UK memberikan kekuatan secara langsung dan tidak langsung kepada sistem finansial Islam yang berdasarkan Syariah. Sistem keuangan Barat sudah runtuh.... "Islamic finance and banking will win", begitulah kata penasihat kewangan Barat. BDO Stoy Hayward says financial turmoil puts Islamic products in strong position.

According to the financial advisers Islamic banks are one of the few financial institutions who still have significant sums of money available to finance individuals and corporates, unlike their western banking counterparts, who will only continue to constrict their lending policies in light of the current economic crisis.

Dan Taylor, Head of Banking at BDO Stoy Hayward, says: "As the risk profile of Islamic Banks is generally lower than conventional western banks, this presents a more solid option for both retail and institutional investors and suggests that dealings with Islamic financial institutions will grow dramatically as people switch to more secure products in this environment."

"Further growth of Islamic banking in the UK will also be attributed to their more conservative approach to financing, as the risks are shared with the investor, much like the private equity model. In addition, it is more difficult for Islamic financial institutions to use leverage; therefore their risk profile is naturally lower," continues Taylor (Ahmad Sanusi Husein, IIUM)



Kembali kepada aktivitas riba para spekulan, bahwa Mereka meraup keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual. Makin besar selisihnya, makin menarik bagi para spekulan untuk bermain. Berdasarkan realitas itulah, maka Konferensi Tahunan Association of Muslim Scientist di Chicago, Oktober 1998 yang membahas masalah krisis ekonomi Asia dalam perspektif ekonomi Islam, menyepakati bahwa akar persoalan krisis adalah perkembangan sektor finansial yang berjalan sendiri, tanpa terkait dengan sektor riel.



Dengan demikian, nilai suatu mata uang dapat berfluktuasi secara liar. Solusinya adalah mengatur sektor finansial agar menjauhi dari segala transaksi yang mengandung riba, termasuk transaksi-transaksi maya di pasar uang. Gejala decoupling, sebagaimana digambarkan di atas, disebabkan, karena fungsi uang bukan lagi sekedar menjadi alat tukar dan penyimpanan kekayaan, tetapi telah menjadi komoditas yang diperjualbelikan dan sangat menguntungkan bagi mereka yang memperoleh gain. Meskipun bisa berlaku mengalami kerugian milyaran dollar AS.

Dapat disimpulkan, perekonomian saat ini digelembungkan oleh transaksi maya yang dilakukan oleh segelintir orang di beberapa kota dunia, seperti London (27 persen), Tokyo-Hong Kong-Singapura (25 persen), dan Chicago-New York (17 persen). Kekuatan pasar uang ini sangat besar dibandingkan kekuatan perekonomian dunia secara keseluruhan. Perekonomian global praktis ditentukan oleh perilaku lima negara tersebut.

Karena itu, Islam menolak keras segala jenis transaksi maya seperti yang terjadi di pasar uang saat ini. Sekali lagi ditegaskan, "Uang bukan komoditas". Praktek penggandaan uang dan spekulasi dilarang. Sebaliknya, Islam mendorong globalisasi dalam arti mengembangkan perdagangan internasional.

Dalam ekonomi Islam, globalisasi merupakan bagian integral dari konsep universal Islam. Rasulullah telah menjadi pedagang internasional sejak usia remaja. Ketika berusia belasan tahun, dia telah berdagang ke Syam (Suriah), Yaman, dan beberapa negara di kawasan Teluk sekarang. Sejak awal kekuasaannya, umat Islam menjalin kontak bisnis dengan Cina, India, Persia, dan Romawi. Bahkan hanya dua abad kemudian (abad kedelapan), para pedagang Islam telah mencapai Eropa Utara. Ternyata nilai-nilai ekonomi syariah selalu aktual, dan terbukti dapat menjadi solusi terhadap resesi perekonomian.

Di zaman Nabi Muhammad jarang sekali terjadi resesi. Zaman khalifah yang empat juga begitu. Pernah sekali Nabi mengalami defisit, yaitu sebelum Perang Hunain, namun segera dilunasi setelah perang. Di zaman Umar bin Khattab (khalifah kedua) dan Utsman (khalifah ketiga) , malah APBN mengalami surplus. Pernah dalam zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, tak dijumpai lagi satu orang miskinpun!!!

Apa rahasianya? Kebijakan moneter Rasulullah Saw -- yang kemudian diikuti oleh para khalifah -- selalu terkait dengan sektor riil perekonomian berupa perdagangan . Hasilnya adalah pertumbuhan sekaligus stabilitas.

Pengaitan sektor moneter dengan sektor riil merupakan obat mujarab untuk mengatasi gejolak kurs mata uang -- seperti yang melanda Indonesia sejak akhir 1997 sampai saat ini. "Perekonomian yang mengaitkan sektor moneter langsung dengan sektor riil akan membuat kurs mata uang stabil." Inilah yang dijalankan bank-bank Islam dewasa ini, di mana setiap pembiayaan harus ada underline ttansactionnya. Tidak seperti bank konvensional yang menerapkan sistem ribawi.

Tantangan umat Islam dewasa ini adalah menunjukkan keagungan dan keampuhan ekonomi syariah. Tidak hanya bagi masyarakat muslim, melainkan juga bagi masyarakat nonmuslim, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia international. Islam ternyata mewariskan sistem perekonomian yang tepat, fair, adil, manusiawi, untuk menciptakan kemaslahatan dan kesejahteraan hidup, tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat (Penulis adalah Sekjen DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia dan Dosen Pascasarjana UI dan Trisakti)

Jumat, 26 September 2008

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H

Tertuang Setangkup Doa Yang Tulus Dalam Hati

Memohon Keikhlasan Tuk Dimaafkan Atas Kekhilafan Yang Telah Terjadi

Demi Menyempurnakan Ibadah Yang Telah Dijalani

Berharap Jiwa Raga Kembali Fitri

taqobalallahu minna wa minkum

taqobal yaa kariim

minal Aidin Wal Faidzin Wal Maqbuulin

Kullu Aamin wa Antum Bi khooir

Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum,

Tapi tersenyumlah untuk bahagia

Keep On Your Jihad

Mohon maaf atas segala salah dan khilaf









abidarren al-ghozi

Rabu, 24 September 2008

Kronologi Krisis Finansial AS

Washington - Amerika Serikat (AS) mencatat sebuah krisis finansial terburuk. Bank-bank investasi besar bertumbangan, indeks saham terpuruk hingga level terendahnya. Krisis itu berakhir pada sebuah upaya penyelamatan raksasa bernilai hingga US$700 miliar atau sekitar Rp6.450 triliun. Sebuah harga yang sangat mahal dari sebuah krisis.

Pemerintahan presiden AS George Walker Bush meminta Kongres bergerak cepat menyetujui rencana tersebut untuk mengatasi krisis finansial terburuk setelah ‘Great Depression’. Tanpa persetujuan yang cepat itu, perekonomian bisa kolaps.

“Kami perlu ini berjalan lancar dan cepat,” kata Menkeu AS Henry Paulson. Pemimpin partai Demokrat meminta agar rencana untuk membeli aset-aset bermasalah dari lembaga finansial itu harus juga membantu masyarakat AS yang terkena dampak paling parah dari merosotnya sektor perumahan di AS.

“Ada banyak masyarakat yang memerlukan pertolongan. Namun bantuan paling besar yang dapat kita berikan kepada masyarakat AS adalah menstabilkan sistem finansial kita sekarang ini,” kata Paulson.

Inilah kronologi berbagai kejadian yang menyebabkan krisis finansial AS, seperti dikutip dari AFP, Senin (22/9/2008).

16 Maret:

Bank investasi Bear Stearn dijual murah hanya pada harga US$236 juta kepada JP Morgan Chase. Kesepakatan itu ‘diotaki’ oleh Federal Reserve.

7 September:

Departemen Keuangan AS mengambil alih raksasa pembiayaan perumahan AS, Freddie Mac dan Fannie Mae, sekaligus menjamin utang setiap institusi itu masing-masing hingga US4100 miliar.

15 September:

Bank investasi Lehman Brothers mendaftarkan proteksi kebangkrutan, setelah pemerintah AS menolak untuk mem-bail out. Bank investasi lain, Merrill Lynch akhirnya mencapai kesepakatan dengan Bank of America dalam sebuah rencana akuisisi bernilai US$50 miliar. Lembaga pemeringkat menurunkan peringkat utang American International Group (AIG).
Perusahaan asuransi terbesar dunia itu harga sahamnya anjlok hingga 60,8%, melanjutkan penurunan yang sudah terjadi sebelumnya. Federal Reserve menyuntikkan US$70 miliar ke pasar. Indeks Dow Jones anjlok hingga 4,42%. Indeks FTSE London merosot 3,92%, CAC Paris anjlok 3,78% dan DAX Frankfurt anjlok 2,74%.

19 September:

Pemerintah AS menyelamatkan AIG dengan menyuntikkan US$85 miliar, dengan imbalah 79,9% saham perusahaan asuransi itu. Federal Reserve kembali menyuntikkan US$50 miliar ke pasar.

17 September:

Saham-saham kembali berjatuhan akibat ketidakpastian ekonomi. Indeks Dow Jones kembali anjlok 4,06%. Bapepam As melarang aksi short-selling di sejumlah saham sektor finansial.

18 September:


Federal Reserve dan bank-bank sentral dari berbagai dunia menyuntikkan US$300 miliar ke pasar kredit. Saham-saham kembali melonjak berkat kabar meluasnya bail out oleh pemerintah AS, indeks Dow Jones meloncat 3,86%. Setelah penutupan pasar, Menkeu AS Henry Paulson meminta persetujuan dari kongres untuk membeli aset-aset bermasalah yang berhubungan dengan mortgage dari para lembaga institusi.

19 September:

Pemerintah AS mengumumkan rencana penyelamatan krisis finansial senilai US$700 miliar. The Fed menyuntikkan lagi US$20 miliar ke pasar kredit. Saham-saham menguat, dengan indeks Dow Jones naik hingga 3,35%.(qom/ir)

detik.com

Inilah 28 Produk yang Ditarik BPOM

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik sekira 28 produk makanan yang diduga terkontaminasi melamin. Pasalnya, susu yang digunakan berasal dari China.

Berikut produk yang ditarik berdasarkan surat Kepala BPOM kepada asosiasi peritel Indonesia bernomor PO.04.01.1.4970 per 23 September 2008. Dalam surat tersebut disebutkan, ada 28 jenis produk makanan dan minuman mengandung susu dengan 12 merek yang harus disita.

Jinwel Yougoo, susu fermentasi rasa jeruk. Jinwel Yougoo aneka buah; Jinwel Yougoo tanpa rasa; Guozhen, susu bubuk full cream; Meiji Indoeskrim Gold Monas rasa cokelat; Meiji Indoeskrim Gold Monas rasa vanila; Oreo Stick Wafer.

Kemudian, Oreo Coklat Sandwich Cookies, M&M's kembang gula cokelat susu, Snicker's (Biskuit-Nougat lapis cokelat), Dove Choc kembang gula cokelat, Dove Choc,Natural Choice yoghurt flavoured ice bar, Yili Bean Club matcha red bean ice bar, Yili Bean club red bean ice bar, Yili Prestige Chocliz, dan Yili Chestnut ice bar.

Selain itu, produk Nestle Dairy Farm UHT pure milk, Yili High Calcium low fat milk beverage, Yili high calcium milk beverage,Yili pure milk 205 ml,Yili pure milk 1 liter, Dutch Lady Strawberry flavoured milk, White Rabbit creamy candy,dan Yili Choice dairy frozen yoghurt bar (kembang gula).(kem) (mbs)

www.okezone.com

Sengaja Membatalkan Puasa Sekedar untuk Berjima'

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Ustadz, langsung saja. Mengenai bahwa berjima saat berpuasa dapat dilakukan jika suami dan isteri, keduanya sedang dalam kondisi udzur, sehingga mereka tidak terkena kaffarat.yang jadi pertanyaannya, "apakah seorang suami bisa dianggap udzur karena perjalanan jauh jika dia mengunjungi isterinya yang kebetulan berada di lain pulau dan memakan perjalan udara kurang lebih 2, 5 jam?"

Ane Harap bisa mendapatkan jawabannya pekan pekan ini karena kebetulan masalah tersebut adalah masalah pribadi dan awal ramadhan ini ane akan mengunjungi isteriyang kebetulan sedang bertugas di tempat yang jauh dan ketemu hanya sebulan sekali.

Afwan jika ada yang salah dan Jazakaumulloh khoiron katsir atas jawabannya.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb.
Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salah satu tindakan yang sangat tidak disukai adalah merusak kehormatan bulan Ramadhan dengan cara membatalkan puasa dengan sengaja. Di mana pembatalan itu dilakukan tanpa latar belakang udzur yang dibenarkan secara syar'i dan seseorang secara sadar dan sengaja membatalkan puasanya.

Tindakan itu termasuk dosa besar di sisi Allah SWT dan karena itu dikenakan sanksi, selain mengqadha juga membayar fidyah menurut sebagian ulama. Bahkan dikatakan bahwa menyengaja berbuka puasa di siang hari tanpa udzur syar'i, tidak akan terbayar dosanya meski dengan berpuasa sepanjang masa.

Siapa yangmembatalkan puasa 1 hari di bulan Ramadhan tanpa rukhshah (keringanan) atau sakit, tidak akan tergantikan walaupun dengan puasa selamanya, meski dia berpuasa. (HR Tirmizy, Abu Daud, Ibnu Majah, An-Nasai)

Dan akan lebih parah lagi apabila pembatalan puasa itu dilakukan dengan cara berjima'.Dan kaffaratnya adalah dengan membebaskan budak, atau berpuasa 2 bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 miskin.

Sebelum Jima' Membatalkan Puasa Terlebih Dahulu

Permasalah ini memang didekati dengan 2 pendekatan yang berbeda oleh para ulama. Boleh kita bilang, setidaknya ada 2 versi pendapat.

1. Pendapat Jumhur

Jumhur ulama, dalam hal ini mazhab Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah, selain Asy-Syafi'iyah sepakat mengatakan bahwa membatalkan puasa terlebih dahulu untuk tujuan berjima' di siang hari bulan Ramadhan tetap terkena kaffarah ghalizhah.

Kaffarah Ghalizhah adalah kaffarah yang kita kenal, yaitu memerdekakan budak, atau puasa 2 bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 fakir miskin.

Bagi mereka, pokoknya berjima' di bulan Ramadhan itu haram dan mendatangkan kaffarah, baik dilakukan dalam keadaan berpuasa atau pun tidak. Keduanya sama saja. Tidak ada perbedaan.

Selain itu, membatalkan puasa tanpa udzur syar'i juga merupakan dosa yang teramat besar, sebagaimana hadits di atas.

2. Pendapat Asy-Syafi'iyah

Yang sedikit berbeda dalam hal ini adalah mazhab Asy-Syafi'iyah. Dalam mazhab ini, agar seseorang terkena kaffrat ghalizhah, diperlukan 14 syarat:

1. Sudah sejak malam berniat puasa. Maka bila sejak malam tidak berniat puasa, lalu siangnya melakukan jima', tidak ada kewajiban kaffarah ghalizhah.

2. Sengaja melakukan jima'. Seandainya dilakukan karena lupa, juga tidak ada kewajiban kaffrah ghalizhah.

3. Tidak terpaksa atau dipaksa. Maka seorang yang dipaksa untuk melakukannya tidak diwajibkan kaffarah ghalizhah.

4. Tahu keharaman jima' di siang hari Ramadhan. Seorang yang baru masuk Islam dan belum tahu apa-apa ketentuan ini lalu melakukan jima' di siang hari Ramadhan, terlapas dari kaffarah ghalizhah.

5. Jima' dilakukan pada saat puasa di bulan Ramadhan. Seadainya dilakukan pada saat puasa selain Ramadhan, maka tidak ada kaffarah ghalizhah.

6. Puasanya dirusak secara langsung oleh jima', bukan dengan dibatalkan terlebih dahulu dengan makan atau minum. Sehingga bila sebelum berjima', pasangan itu sama-sama makan dan minum untuk membatalkan puasa, maka dalam mazhab ini keduanya tidak diwajibkan membayar kaffarah ghalizhah.

7. Keadaannya berdosa dengan jima' tersebut, maka anak kecil yang berpuasa lalu berjima', dia disebut tidak berdosa karena belum baligh, maka tidak ada kaffarah ghalizhah atas dirinya. Demikian juga tidak berlaku untuk orang yang musafir dan tidak ada kewajiban atas dirinya untuk berpuasa, lalu dia melakukan jima'.

8. Dirinya yakin bahwa puasanya itu sah sebelum berjima'. Sedangkan orang yang ragu-ragu apakah puasanya sah atau tidak sebelum berjima', maka tidak ada kaffarah ghalizhah.

9. Tidak dalam keadaan salah, misalnya berjima' dengan menyangka masih malam, ternyata sudah masuk waktu shubuh. Dalam kasus itu, jima' yang dilakukan tidak mewajibkan kaffarah.

10. Tidak menjadi gila atau meninggal setelah jima'. Karena gila dan meninggal akan membatalkan kewajiban kaffarah ghalizhah.

11. Jima' yang dilakukannya datang dari dirinya sendiri. Seandainya ada wanita memaksa berjima' tanpa keinginan apapun dari dirinya, maka tidak termasuk diwajibkan membayar kaffarah.

12. Jima' itu terjadi dengan masuknya kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan perempuan.

13. Jima' itu dilakukan pada faraj wanita, termasuk dubur (anus). Sedangkan bila bukan pada faraj wanita dan dubur, seperti tangan dan anggota tubuh lainnya, tidak termasuk jima'. Termasuk jima' meski yang disetuuhui mayat wanita atau hewan. Dan termasuk jima' adalah liwath, yaitu seks ala para homoseksual dan lesbian.

14. Yang diwajibkan membayar kaffarah hanya yang laki-laki, sedangkan perempuan tidak diwajibkan.

Demikian sedikit penjelasan tentang perbedaan ulama dalam masalah ini. Yang pasti, semua sepakat bahwa membatalkan puasa secara sengaja tanpa alasan udzur syar'i adalah perbuatan dosa besar. Semua sepakat hal itu. Mereka hanya berbeda pendapat, apakah ada kewajiban kaffarah atau tidak dalam kasus ini.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

Senin, 22 September 2008

Selamat Datang di Negeri Tanpa Pornografi

Selamat Datang di Negeri Tanpa Pornografi
Ummu Syaqilla - suaraPembaca



Jakarta - Pekan ini menjelang sepuluh akhir bulan suci Ramadan banyak sekelumit kisah yang membuat diri terasa ingin mencebur mengikuti arus. Namun, terkadang tak kuasa kaki ini melangkah. Ya, akhir September 2008 tepatnya tanggal 23 Rancangan Undang-undang RUU Pornografi bakal disahkan oleh DPR RI. Meski agak sedikit lebih alot harapan besar bakal digapai. Betapa tidak. Sudah ada 8 fraksi yang mendukung RUU ini.

Perjuangan menjadikan sebuah RUU Pornografi butuh waktu 10 tahun. Setelah mengalami proses yang cukup melelahkan akhirnya bakal disahkan juga. Meski ada pihak-pihak yang belum sepenuhnya menerima atau bahkan menolak dengan berbagai alasan.

Ada yang menganggap berbagai pasal yang rancu, kabur, kurang lengkap, menguntungkan berbagai pihak atau tidak merepsentasikan sebagai negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Mereka khawatir kalau RUU ini jadi sejumlah kebudayaan asli Indonesia terancam punah.

Di satu pihak penggagas RUU ini tetap optimis bahwa nantinya RUU ini jika diterapkan bakal membawa kebaikan bangsa karena sesuai dengan butir pertama Pancasila, amanat UUD 1945, menyelamatkan generasi bangsa terutama anak-anak dan remaja dari pengaruh buruk pornografi yang merajalela, penegakan nilai demokrasi, dan sesuai ciri khas bangsa Indonesia yang berpegang teguh pada nilai-nilai moralitas dan kesopanan. Selain itu, paham Barat yang mengagungkan kebebasan justru tak mampu melepaskan warganya dari efek buruk pornografi.

Sebagai warga negara dengan maraknya pornografi di negeri ini sangat prihatin. Apalagi sejauh ini para pelaku, distributor, atau media nyaris tak tersentuh oleh hukum. Penjualan VCD maupun DVD porno marak. Belum lagi tarian dan aksi porno yang dipertontonkan para artis seolah menjadi angin lalu. Akibatnya kalangan anak-anak dan remaja banyak terpengaruh karena begitu mudah dan vulgar mereka dapatkan. Rangkaian aksi pornografi pelakunya sudah menjurus pada anak-anak dan remaja yang masil lugu.

Di sisi lain RUU ini mengancam keberlangsungan hidup para artis, produser, media, atau intertainmen yang notabene mencari penghidupan dari sini. Mereka bakal kehilangan order dan terpaksa banting setir mencari pekerjaan lain. Tapi, tidaklah suatu yang merugikan, karena toh, masyarakat sepakat bahwa aksi pornografi tidak dibenarkan dalam kebudayaan negeri yang telah mendarah daging.

Hidup dalam negeri yang sopan, santun, beradap, bermoral, dan tanpa pornografi adalah sebuah hadiah terindah. Di sana anak-anak dan remaja mau pun orang tua begitu terhormat. Para orang tua tak lagi risau, dan semakin ringan dalam menjalankan aktivitas yang pada akhirnya kemakmuran dan kesejahteraan tercapai sehingga suatu saat, "Selamat Datang di Negeri Tanpa Pornografi" bakal terwujud.

Ummu Syaqilla
Jl Gunung Raya No 35 C Cireunde Ciputat Tangerang
dwieka1@gmail.com
02192114002

(msh/msh)

Selamat Datang di Negeri Tanpa Pornografi

Jakarta - Pekan ini menjelang sepuluh akhir bulan suci Ramadan banyak sekelumit kisah yang membuat diri terasa ingin mencebur mengikuti arus. Namun, terkadang tak kuasa kaki ini melangkah. Ya, akhir September 2008 tepatnya tanggal 23 Rancangan Undang-undang RUU Pornografi bakal disahkan oleh DPR RI. Meski agak sedikit lebih alot harapan besar bakal digapai. Betapa tidak. Sudah ada 8 fraksi yang mendukung RUU ini.

Perjuangan menjadikan sebuah RUU Pornografi butuh waktu 10 tahun. Setelah mengalami proses yang cukup melelahkan akhirnya bakal disahkan juga. Meski ada pihak-pihak yang belum sepenuhnya menerima atau bahkan menolak dengan berbagai alasan.

Ada yang menganggap berbagai pasal yang rancu, kabur, kurang lengkap, menguntungkan berbagai pihak atau tidak merepsentasikan sebagai negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Mereka khawatir kalau RUU ini jadi sejumlah kebudayaan asli Indonesia terancam punah.

Di satu pihak penggagas RUU ini tetap optimis bahwa nantinya RUU ini jika diterapkan bakal membawa kebaikan bangsa karena sesuai dengan butir pertama Pancasila, amanat UUD 1945, menyelamatkan generasi bangsa terutama anak-anak dan remaja dari pengaruh buruk pornografi yang merajalela, penegakan nilai demokrasi, dan sesuai ciri khas bangsa Indonesia yang berpegang teguh pada nilai-nilai moralitas dan kesopanan. Selain itu, paham Barat yang mengagungkan kebebasan justru tak mampu melepaskan warganya dari efek buruk pornografi.

Sebagai warga negara dengan maraknya pornografi di negeri ini sangat prihatin. Apalagi sejauh ini para pelaku, distributor, atau media nyaris tak tersentuh oleh hukum. Penjualan VCD maupun DVD porno marak. Belum lagi tarian dan aksi porno yang dipertontonkan para artis seolah menjadi angin lalu. Akibatnya kalangan anak-anak dan remaja banyak terpengaruh karena begitu mudah dan vulgar mereka dapatkan. Rangkaian aksi pornografi pelakunya sudah menjurus pada anak-anak dan remaja yang masil lugu.

Di sisi lain RUU ini mengancam keberlangsungan hidup para artis, produser, media, atau intertainmen yang notabene mencari penghidupan dari sini. Mereka bakal kehilangan order dan terpaksa banting setir mencari pekerjaan lain. Tapi, tidaklah suatu yang merugikan, karena toh, masyarakat sepakat bahwa aksi pornografi tidak dibenarkan dalam kebudayaan negeri yang telah mendarah daging.

Hidup dalam negeri yang sopan, santun, beradap, bermoral, dan tanpa pornografi adalah sebuah hadiah terindah. Di sana anak-anak dan remaja mau pun orang tua begitu terhormat. Para orang tua tak lagi risau, dan semakin ringan dalam menjalankan aktivitas yang pada akhirnya kemakmuran dan kesejahteraan tercapai sehingga suatu saat, "Selamat Datang di Negeri Tanpa Pornografi" bakal terwujud.

Ummu Syaqilla
Jl Gunung Raya No 35 C Cireunde Ciputat Tangerang
dwieka1@gmail.com
02192114002

(msh/msh)

Fiqih I'tikaf

Oleh: Ahmad Sahal Hasan, Lc

Dalam tinjauan bahasa Arab, al-i’tikaf bermakna al-ihtibas (tertahan) dan al-muqam (menetap)[1].

Sedangkan definisinya menurut para fuqaha adalah:

الْمُكْثُ فِي الْمَسْجِدِ بِنِيَّةِ القُرْبَةِ

Menetap di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.[2]

Atau:

لُزُومُ الْمَسْجِدِ لِطَاعَةِ اللهِ وَالاِنْقِطَاعِ لِعِبَادَتِهِ، وَالتَّفَرُّغِ مِنْ شَوَاغِلِ الْحَيَاةِ

Menetap di masjid untuk taat dan melaksanakan ibadah kepada Allah saja, serta meninggalkan berbagai kesibukan dunia.[3]

Hukum dan Dalil Disyariatkannya I’tikaf

Hukumnya sunnah, dan sunnah muakkadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan.[4] I’tikaf menjadi wajib jika seseorang telah bernadzar untuk melakukannya.

Dalil-dalilnya:

وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”. (Al-Baqarah (2): 125).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانَ عَشْرَةَ أَيَّامٍ فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Nabi Muhammad saw selalu i’tikaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Dan pada tahun wafatnya, beliau i’tikaf selama dua puluh hari. (HR. Bukhari).

قَوْلُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ [رواه البخاري ومسلم]

Aisyah ra berkata: Rasulullah saw melakukan i’tikaf di sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) sampai Allah mewafatkan beliau. Kemudian para istrinya melakukan i’tikaf sepeninggal beliau. (HR. Bukhari dan Muslim)

Para ulama sepakat bahwa i’tikaf seorang istri harus seizin suaminya.

Tujuan dan Manfaat I’tikaf

Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa tujuan disyariatkannya i’tikaf adalah agar hati terfokus kepada Allah saja, terputus dari berbagai kesibukan kepada selain-Nya, sehingga yang mendominasi hati hanyalah cinta kepada Allah, berdzikir kepada-Nya, semangat menggapai kemuliaan ukhrawi dan ketenangan hati sepenuhnya hanya bersama Allah swt. Tentunya tujuan ini akan lebih mudah dicapai ketika seorang hamba melakukannya dalam keadaan berpuasa, oleh karena itu i’tikaf sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan khususnya di sepuluh hari terakhir.[5]

Adapun manfaat i’tikaf di antaranya adalah:
1. Terbiasa melakukan shalat lima waktu berjamaah tepat waktu.
2. Terlatih meninggalkan kesibukan dunia demi memenuhi panggilan Allah.
3. Terlatih untuk meninggalkan kesenangan jasmani sehingga hati bertambah khusyu’
dalam beribadah kepada Allah swt.
4. Terbiasa meluangkan waktu untuk berdoa, membaca Al-Quran, berdzikir, qiyamullail,
dan ibadah lainnya dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
5. Terlatih meninggalkan hal-hal yang tidak berguna bagi penghambaannya kepada
Allah swt.
6. Memperbesar kemungkinan meraih lailatul qadar.

Waktu i’tikaf adalah waktu yang tepat untuk melakukan muhasabah dan bertaubat kepada Allah swt.

Rukun I’tikaf

Rukun i’tikaf ada empat :
1. Mu’takif (orang yang beri’tikaf) ((المُعْتَكِفُ
2. Niat (النِّيَّة)
3. Menetap (اللُّبْثُ) Tidak ada batasan minimal yang disebutkan oleh Al-Quran maupun
Hadits tentang lamanya menetap di masjid. Namun untuk i’tikaf sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan waktu i’tikaf yang ideal dimulai pada saat maghrib malam
ke-21 sampai maghrib malam takbiran.
4. Tempat i’tikaf (المُعْتَكَفُ فِيهِ)

Syarat I’tikaf
Syarat yang terkait dengan mu’takif : beragama Islam, berakal sehat, mampu membedakan perbuatan baik dan buruk (mumayyiz), suci dari hadats besar (tidak junub, haid, atau nifas).
Syarat yang terkait dengan tempat i’tikaf : masjid yang dilakukan shalat Jumat dan shalat berjamaah lima waktu di dalamnya agar mu’takif tidak keluar dari tempat i’tikafnya untuk keperluan tersebut.

Yang Membatalkan I’tikaf

Kehilangan salah satu syarat i’tikaf yang terkait dengan mu’takif.
Berhubungan suami istri sebagaimana firman Allah swt:وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ Janganlah kamu campuri mereka (istri-istrimu) itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. (Al-Baqarah (2): 187)
Keluar dengan seluruh badan dari tempat i’tikaf, kecuali untuk memenuhi hajat (makan, minum, dan buang air jika tidak dapat dilakukan di lingkungan masjid).
Mengeluarkan sebagian anggota badan dari tempat i’tikaf tidak membatalkan i’tikaf sesuai dengan ungkapan ‘Aisyah ra:

كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يُخْرِجُ رَأْسَهُ مِنَ الْمَسْجِدِ وَهُوَ مُعْتَكِفٌ فَأَغْسِلُهُ وَأَنَا حَائِضٌ

Nabi Muhammad saw mengeluarkan kepalanya dari masjid (ke ruangan rumahnya) saat beliau i’tikaf lalu aku mencucinya sedang aku dalam keadaan haid. (HR. Bukhari).

Adab atau hal yang harus diperhatikan oleh Mu’takif :
1. Selalu menghadirkan keagungan Allah di dalam hati sehingga niatnya terus terjaga.
2. Menyibukkan diri dengan amal yang dapat mencapai tujuan i’tikaf.
3. Bersahaja dan tidak berlebihan dalam melakukan perbuatan mubah seperti makan,
minum, berbicara, tidur dan hal-hal lain yang biasa dilakukan di luar masjid.
4. Menjauhi amal perbuatan yang dapat merusak tujuan i’tikaf seperti pembicaraan
tentang materi (jual beli, kekayaan dan lain-lain).
5. Memelihara kebersihan diri dan tempat i’tikaf serta menjaga ketertiban dan
keteraturan dalam segala hal.
6. Tidak melalaikan kewajiban yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya, seperti
nafkah untuk keluarga, menolong orang yang terancam keselamatannya, dan lain-
lain. Wallahu’alam


[1] At-Ta’rifat karya ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali Asy-Syarif Al-Husaini Al-Jurjani atau sering disebut dengan Al-Jurjani.

[2] Mu’jam Lughah Al-Fuqaha karya Muhammad Rawwas Qal’ah Ji 1/76.

[3] http://syrcafe.com/vb/t14459.html

[4] Sunnah muakkadah ialah sunnah yang sangat dianjurkan karena hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw.

[5] Zadul Ma’ad 2/82.

[6] Raudhah At-Thalibin wa ‘Umdah Al-Muftin karya Imam An-Nawawi: 1/281.

Sumber: dakwatuna, 15/9/2008 | 13 Ramadhan 1429 H