Senin, 23 Februari 2009

Menolak Bidadari


Dari blog Helvy Tiana Rosa ....
Sungguh, saya tak pernah benar-benar tahu, apa kesan suami yang paling dalam tentang saya. Saya pernah berpikir mungkin saya bukan perempuan yang terlalu istimewa baginya karena sepanjang hidupnya suami saya banyak bertemu perempuan hebat: cantik, pintar, keturunan baik-baik dan tentu juga sholihat. Jadi berapa nilai saya sebenarnya di matanya?
Namun menyadari bahwa ia toh memilih saya, tentu ada sesuatu pada saya. Dulu, ketika baru menikah ia pernah bilang bahwa kelebihan saya dibandingkan banyak perempuan lain yang ia temui, yang sangat menonjol adalah karakter saya yang kuat. Waktu itu saya hanya mengernyitkan kening sembari tersenyum. Karakter? Kuat?
Suami saya orang yang sangat baik hati.
"Tapi maaf ya sayang, aku tidak romantis," ucapnya yang rata-rata saya dengar setahun sekali ;).

Ya, ia misalnya, tak pernah mengajak saya pergi berlibur berdua di suatu tempat terpencil nan indah, atau membawakan seikat atau setangkai saja bunga. Ia juga tak pernah menciptakan puisi walau sebaris untuk saya. Candle light dinner? Pernah, dua kali dalam 12 tahun ;D. Tapi bagaimana pun, saya tahu ia selalu mencintai saya. Ia selalu siap untuk saya...meski ia jarang menyatakan secara lisan....
Namun begitulah perempuan, bukan? Selalu ingin tahu setiap saat. Hari ini sebesar apa cintanya padaku? bagaimana kesannya padaku? Apakah lebih baik dari kemarin? Bertambah? Berkurang?
Saat-saat kami berdua, saya sering mencoba menangkap sesuatu di matanya: diri saya. Sedalam apa saya menghunjam di mata, juga batinnya? Sejauh mana saya mampu mengesankannya? Seluas apa cintanya...?
Begitu juga, beberapa hari lalu, saat kami pulang bersama. Waktu-waktu seperti itu kami pakai untuk berdiskusi soal anak-anak, pekerjaan, keluarga besar..., dan yang lainnya, seraya mata saya terus lekat menatap matanya. Lagi-lagi: selalu mencari saya...

Ah, hari-hari kami memang berlalu begitu cepat. Tiba-tiba pernikahan kami sudah menjelang tahun ke 13. Limpahan kebahagian menyergap, meski kadang ada saja sandungan yang harus kami hadapi, yang kami harap dapat lebih mematangkan cinta kami....
"Sebenarnya, apa sih kesan terdalam Mas terhadap aku?" tiba-tiba saja kata-kata tersebut meluncur dari mulut saya, malam itu. Saya sempat terkejut sendiri.
Mas tersenyum.
Saya terdiam. Salah tingkah.
Sekitar kami hening. Hanya deru mesin mobil.
"Maaf ya, Mas..., gini hari nanyanya kayak orang pacaran...," kata saya lagi.
Mas masih tersenyum. Saya makin salah tingkah.
"Kemarin ketika sholat di masjid, ustadz yang berceramah menyampaikan tentang bidadari-bidadari yang akan diberikan Allah, yang akan menjadi istri para lelaki beriman di surga nanti....
"Iya...terus?" tanya saya. Saya ingat hadits itu...berapa bidadari? Puluhan?
"Bunda tahu, aku berharap aku tak mendapatkan para bidadari itu. Aku hanya ingin bersama bunda, menjadi suamimu di dunia dan di surga nanti...."
Hening lagi. Beberapa mobil melintas, Sorot lampu bergantian menyergap kami.
Lalu lidah saya kelu. Sebentar lagi airmata saya akan tumpah. Saya tahan sebisa saya.

"Itulah kesanku untuk bunda...," ujarnya pelan. Ia tumpukan tangan kirinya di atas tangan kanan saya. Membelai tangan saya lembut.
Saya tersenyum dalam diam. Kalau tak di dalam mobil, mungkin sudah saya peluk ia erat-erat. Ah, ia tak perlu tahu, airmata saya jatuh juga....Itu kata-kata paling romantis yang pernah saya dengar di dunia ini!
Malam ganjil di bulan Ramadhan yang berkah. Sebait doa saya kirim ke petala langit. Semoga kami berdua dan anak-anak selalu bersama. Selalu bersama di dunia dan di akhirat. Selalu bersama....ya, lebih lama dari selamanya....amiiin

Kamis, 19 Februari 2009

2009, Tahun Kehancuran AS?

Kondisi ekonomi AS, memasuki bulan Februari 2009, semakin morat-marit. Lapangan pekerjaan semakin sempit. Jangankan bertambah, yang ada pun diberhentikan. Pengangguran tak pelak, melesat jumlahnya. Sekarang angka pengangguran di AS meningkat sudah mencapai 7,6 persen dari sebelumnya 7,2 persen pada Desember tahun lalu.

Peningkatan angka pengangguran tersebut merupakan level yang tertinggi sejak 1992, atau dalam 16 tahun terakhir. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, keadaan ekonomi menyebabkan 598 ribu orang kehilangan lapangan kerja setiap bulannya, dan angka ini terus bertambah.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan AS mengalami resesi. Di antaranya adalah;

Satu, secara mengejutkan, AS menjatuhkan harga minyak dunia di bawah $50.00/barrel. Ini mereka lakukan untuk memerangi ekonomi negara-negara Arab/OPEC. AS mencari jalan bagaimana membuat bangkrut negara-negara OPEC, terutama Iran dengan cara memotong lebih dari 75% pendapatan mereka. Saat ini, Iran sedang menjalankan sebuah bursa minyak yang secara efektif menyingkirkan pasar minyak New York dan London. Lebih yang membuat AS makin terpuruk, Iran menjual minyaknya tidak dengan mata uang dolar, tetapi dengan mata uang lainnya seperti Euro. Hal ini, jelas, merupakan sebuah ancaman langsung terhadap sistem perbankan Barat.

Dua, berpuluh-puluh tahun lamanya, negara-negara Arab membiayai hutang luar negeri AS. Hal ini dilakukan berdasarkan perjanjian dengan perbankan di New York dan Departemen Keuangan Amerika Serikat. Pengaturan tersebut merupakan bagian dari tatanan dunia sejak kegagalan Bretton Wood Agreement pada tahun 1971. Tahun ini, perjanjian itu berakhir. Karena itu bunga hutang AS yang saat ini konon melebihi 15 Trilyun dolar tidak lagi dibiayai oleh kreditur asing. Cina, India dan negara-negara di Asia lainnya melakukan hal yang sama. Ini menyebabkan inflasi yang sangat tinggi di AS.

Tiga, masyarakat AS mudah ditipu, naif dan malas. Pemilihan Barack Obama sebagai Presiden AS adalah contohnya. Orang-orang yang mengendalikan di sekitar Obama sebagian besar adalah anggota the Council on Foreign Relations. Mereka adalah orang-orang yang sama yang mengendalikan perjalanan administrasi Clinton dan Pemerintahan dua Bush. Mengenai kebijaksanaan ekonomi "Obama" akan menjadi Hoover yang lain." Dengan kata lain Obama akan mengikuti perintah-perintah yang disampaikan kepadanya dan akan membidani malapetaka perekonomian Amerika Serikat yang akan segera terjadi beberapa saat lagi. Menurut banyak pengamat AS, Obama adalah seorang presiden yang tidak penting, yang memang dipilih oleh the "elite", kemudian dilatihnya, dipelihara, penampilan palsunya dibungkus dengan rapi kemudian dijual kepada publik Amerika.

Empat, rakyat AS diambang kesadaran dari tidur nyenyaknya. Selama ini pemerintah AS selalu ketakutan jika rakyat AS menyadari apa yang sedang terjadi di negaranya. Keesokan hari setelah pemilihan Obama, toko senapan di seluruh AS habis diborong oleh warganegara yang takut dan terkejut atas kemenangan Obama.Wal Mart melaporkan bahwa keesokan hari setelah pemilihan presiden penjualan perlengkapan senjata mereka naik sebesar 400%. Angka tersebut adalah sebuah catatan dalam penjualan perlengkapan senjata dalam tempo satu kali dua puluh empat jam. Hal ini berlanjut selama beberapa minggu setelah pemilihan. Dan perilaku rakyat AS ini merupakan refleksi dari rasa takut yang besar.

Lima, perang Afghanistan. Sementara Kongres AS menyetujui stimulus Obama senila lebih 800 milyar dollar, di sisi lain terjadi pengerahan militer besar-besaran ke Afghanistan. Rakyat AS sampai saat ini masih tidak paham apa yang menyebabkan mobilisasi tentara ke Afghansitan tersebut. Yang pasti, dengan adanya pengerahan ini memakan biaya yang sangat besar pula. AS diyakini akan mengalami nasib seperti Rusia yang juga pernah menginvasi Afghanistan dan bangkrut di tengah jalan.

Akankah itu semua merupakan tanda bahwa AS akan mengalami kehancuran ekonomi dan bidang lainnya di tahun 2009? Wallohu alam bis showwab. (sa/hm)

sumber : http://www.eramuslim.com/berita/analisa/2009-tahun-kehancuran-as.htm

Kamis, 12 Februari 2009

Minta maaflah sama ibu Kita!


Minta maaflah sama ibu kita!
________________________________________

Saat kita berusia 1 tahun, ia mensusuimu dan memandikanmu, sebagai balasannya kau menangis di tengah malam.

Saat kitaberusia 2 tahun, dia mengajarimu cara berjalan. Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kita berusia 3 tahun, dia memasakkan makanan kesukaanmu dengan kasih sayang. Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat kita berusia 4 tahun, dia memberimu pensil warna. Sebagai balasannya kau coret semua dinding dan meja makan dengan pensil warna itu.

Saat kita berusia 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang indah. Sebagai balasannya, kau mengotorinya dengan bermain di kobangan.

Saat kita berusia 6 tahun, dia mengantarkanmu ke sekolah. Sebagai balasannya, kau berkata, ”nggak mau, aku mau sama bibi!”

Saat kita berusia 7 tahun, dia membelikanmu mainan. Sebagai balasannya, kau lebih mementingkan mainanmu tetap bagus daripada ibumu yang bersedih.

Saat kita berusia 8 tahun, dia menginjinkanmu jajan. Sebagai balasannya, kau terus merengek dan menghabiskan uangnya.

Saat kita berusia 9 tahun, dia membayar mahal atas biaya les dan lain-lain. Sebagai balasannya, kau seringkali bolos dan bahkan sengaja meninggalkan.

Saat kita berusia 10 tahun, dia mengantarkanmu ke mana saja. Sebagai balasannya, tak ada salam ketika kau meninggalkannya.

Saat berusia 11 tahun, dia mengijinkanmu belajar bersama dan pulang tepat waktu. Sebagai balasannya, kau malah bermalam dirumah temanmu tanpa seijin orangtuamu.

Saat kita berusia 12 tahun, dia melarangmu untuk menonton film dibioskop. Sebagai balasannya, kau tetap menonton setelah menunggu dia keluar rumah.

Saat kita berusia 13 tahun, dia menyarankanmu memotong rambut. Sebagai balasannya, kau mengatakan, ”ibu tak tahu mode niyh. Rambut seperti ini lagi zamannya!”

Saat kita berusia 14 tahun, dia membayar biaya kemah atau tafakur alam di sekolahmu. Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya atau memberi kabar.

Saat kita berusia 15 tahun, pulang kerja ia ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kau mengunci pintu kamarmu, kau bilang, ”saya sudah besar bu!”
Saat kau berusia 16 tahun, dia membolehkanmu mengendarai kendaraan bermotor. Sebagai balasannya, kau menyalahgunakan izin tersebut.

Saat kita berusia 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting kau malah asyik menelepon teman-temanmu yang sama sekali tidak begitu penting.
Saat kau berusia 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau akhirnya lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta semalaman hingga pagi.

Saat kita berusia 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus untuk pertama kali. Namun balasannya, kau malah meminta ibumu berhenti jauh dari gerbang kampus dan berkata, ”aku malu bu! Aku kan udah gede.”

Saat kita berusia 20 tahun, dia bertanya, ”dari mana saja kamu sehariaan nak?” lalu kau menjawab, ”Ah, Ibu cerewet sekali siyh, ingin tahu urusan anak muda aja!”

Saat kita berusia 21 tahun, dia bertanya, ”Gimana kuliahmu nak?” lalu kau menjawab, ”biasa saja, memangnya kenapa?” dengan logat acuh.

Saat kita berusia 22 tahun, dia mememlukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya padanya, ”mana hadiahnya? Katanya mau jalan-jalan saat aku lulus bu?”

Saat kita berusia 23 tahun, dia membelikanmu sebuah barang yang kau idamkan. Lalu balasannya, ”ah ibu! Kalau mau beli apa-apa untukku bilang-bilang dong! Aku nggak suka model seperti ini, aku suka yang kayak begini loh!”

Saat kita berusia 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh, ”kok pertanyaan kayak begitu?

Saat kita berusia 25 tahun, dia membantu membiayai pernikahanmu. Sebagai balasannya kau malah pindah ke luar kota meninggalkan ibumu.

Saat kita berusia 30 tahun, dia memberitahumu cara merawat bayi. Sebagai balasannya, kau malah berkata, ”Bu, sekarang zamannya sudah beda. Udah zaman modern, nggak perlu cara seperti dulu lagi.”

Saat kita berusia 50 tahun, dia sakit-sakitan dan membutuhkan perawatanmu. Sebagai balasannya, kaun malah membaca Buku Pengaruh Negatif Mengasuh Orang Tua Di Rumah Sendiri Terhadap Anak.

Dan suatu hari ia meninggal dengan tenang, dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum kamu lakukan padanya, karena mereka datang menghantam hatimu bagaikan palu Ghodam.

JIKA BELIAU MASIH ADA JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH DIA BERIKAN KEPADAMU.

Selasa, 10 Februari 2009

Cinta Sejati


Cinta Sejati

Mendengar apa yang tidak dikatakan
Mengerti apa yang tidak dijelaskan
Merasakan apa yang tidak pahami
Sebab cinta tak datang dari bibir,
lidah atau pikiran
Melainkan dari…. Hati

write :15 mei 2008
4mylittlepooh

Kamis, 05 Februari 2009

Film Sang Murabbi Disambut Hangat di Malaysia



Ramdhan Muhaimin - detikNews
Kuala Lumpur - Film reliji bertajuk 'Sang Murabbi; Mencari Spirit Yang Hilang' yang pernah dirilis di Indonesia beberapa bulan lalu juga mendapat sambutan baik di Malaysia. Sekitar 400 masyarakat Muslim di negeri jiran itu menghadiri pemutaran perdana 'Sang Murabbi' di Masjid Persekutuan Kuala Lumpur.

Dalam dialog bedah film sebelum penayangan perdana, sutradara 'Sang Murabbi' Zul
Ardhia mengatakan, film tersebut tidak bertujuan politik atau untuk kepentingan
partai politik tertentu.

"Karena spirit film ini untuk mengingatkan kepada saudara-saudara kita tentang
dakwah. Karena itu tujuannya adalah tarbiyah (mendidik). Tidak ada kaitannya dengan politik. Sehingga kita menampilkan sosok dai sederhana yang tidak elitis, meskipun dia seorang anggota legislatif," jelas Zul, Minggu (30/11/2008).

Aktor utama "Sang Murabbi" Irwan Rinaldi menambahkan, keteladanan tokoh utama yang diceritakan dalam "Sang Murabbi" sengaja diangkat untuk memberi inspirasi dan sebagai pengingat bagi para juru dakwah.

"Ada spirit yang hilang dalam dakwah sekarang, yaitu keteladanan dalam dakwah bil
hal. Inilah yang coba diingatkan melalui film ini, mencari spirit yang hilang dalam dakwah berupa keteladanan," cetus pemeran tokoh utama KH Rahmat Abdullah ini.

Selain bedah film dan nonton bareng "Sang Murabbi", acara itu juga diisi dengan
penampilan puisi oleh Neno Warisman.

Film yang diproduksi oleh Majelis Budaya Rakyat tersebut mendapat sambutan yang
cukup baik juga di Malaysia. Bukan hanya warga Indonesia yang tinggal di Kuala
Lumpur, sejumlah warga Malaysia juga hadir diantara empat ratusan pengunjung yang
datang.

Anfal, seorang muslimah asal Kuala Lumpur mengaku sangat terkesan dengan pesan yang disampaikan dalam film tersebut.

"Semua adegan di film itu sangat menyentuh. Saya sudah melihat film itu sebelum ini. Kalau bisa, pak sutradara juga buat film serupa di Malaysia," ujar ibu beranak tiga tersebut.

Sang Murabbi, sebuah film yang bercerita tentang seorang guru bersahaja yang dulunya miskin kemudian berubah setelah mendapatkan kelapangan rezeki. Ia tidak lupa tujuan awal perjuangannya untuk berdakwah, bukan untuk mencari kehidupan dunia.

Syuting film yang disutradari oleh Zul Ardhia ini dilakukan di beberapa kawasan. Di antaranya di Setu, Jakarta Timur. Menurut situs blog sangmurabbi, lokasi ini dipilih karena memiliki kemiripan dengan situasi Kuningan, Jakarta Selatan, di era 70-an akhir dan 80-an.

www.detiknews.com
(rmd/rdf)

Selasa, 03 Februari 2009

Bayan DSP PKS : 8 Etika Kampanye Dalam Islam

www.pks-jaksel.or.id

Kampanye adalah upaya mempropagandakan partai dan program-programnya dalam rangka menarik dukungan dan simpati masyarakat. Kampanye merupakan bagian penting dalam percaturan politik. Melalui kampanye, suatu partai dapat memperkenalkan programprogramnya, sekaligus dapat menarik simpati pemilih agar memberikan hak suara dan dukungan mereka kepada partai tersebut. Dari pemahaman ini, kampanye memiliki kesamaan dengan dakwah. Oleh karena itu, pelaksanaan kampanye perlu diatur agar sesuai dengan Etika Islam, dan tidak menyimpang dari garis-garis yang ditetapkan Syari'at Islam. Terutama bagi partai-partai yang menyatakan dirinya Partai Islam atau Partai yang berasaskan Islam.

Allah SWT berfirman dalam surat An Nahl:125:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik".

Hadits Nabi SAW:

"Barang siapa yang menunjukkan pada kebaikan maka baginya mendapat pahala seperti orang yang melakukan kebaikan tersebut" (HR Muslim).
"Setiap kebaikan adalah shadaqoh" (HR Bukhari)

Bagi Partai Keadilan Sejahtera, yang mengikrarkan dirinya sebagai Partai Dakwah, berkampanye harus sesuai dengan adab-adab Islam, di antaranya:

1. Ikhlash (Keikhlasan)
Ikhlas dan Membebaskan Diri dari Motivasi yang Salah dan Rendah.

Kampanye dalam Islam merupakan bagian dari amal shaleh dan ibadah, maka dari itu perlu diperhatikan keikhlasan niat dan ketulusan motivasi setiap hati nurani para penyelenggara, peserta terutama da’i dan juru kampanye. Agar kampanye yang dilakukan tidak hanya berdampak pada masalah-masalah keduniaan, tetapi juga mendapat keridhaan dan keberkahan Allah SWT. serta pahala kebaikan di akhirat. Allah SWT. berfirman dalam surat Al Bayyinah 5, artinya:

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus".

Pada saat kampanye, faktor-faktor yang merusak keikhlasan harus dijauhi. Arogansi atau kesombongan yang disebabkan oleh banyaknya pengikut atau kelebihan lain, juga harus dihindari. Allah SWT. berfirman dalam surat Al Anfal 47, artinya:

"Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan".

2. Tha’ah (Keta’atan)
Ta’at dan Komitmen kepada Seluruh Aturan Allah, Perundangan yang Berlaku, dan Arahan Partai.


Pada saat kampanye, terkadang larut dalam berbagai acara dan pembicaraan yang membuat lupa atau mengabaikan keta’atan kepada Allah, seperti kewajiban shalat. Bagi seorang muslim, saat berkampanye jangan sampai mengabaikan keta’atan kepada Allah apalagi sampai kepada tingkat melalaikan diri dan orang lain dari jalan Allah. Demikian halnya dengan keta’atan kepada aturan yang berlaku, dan arahan partai yang berkenaan dengan kampanye sebagai bentuk ketaatan kepada ulil amri, hendaknya diperhatikan.

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."

Allah berfirman:
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” (QS. Luqman, 6)

3. Uswah (Keteladanan)
Menampilkan dan Menyampaikan Program-program Partai dengan Cara dan Keteladanan yang Terbaik (Ihsan)


Di antara etika kampanye yang terbaik dan simpatik adalah mengedepankan keunggulan partai yang bersangkutan, tanpa perlu menjelekkan dan mengejek orang, partai atau golongan lain seperti dengan cara yang bagus dan profesional.

Rasulullah SAW. bersabda

"Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat sebaik-baiknya (ihsan) dalam segala sesuatu" (HR. Muslim).

Di antara kampanye yang efektif adalah dengan cara memberi keteladanan yang terbaik. Bahasa perilaku sering lebih efektif daripada bahasa lisan. Kampanye adalah memikat dan menarik simpati orang.

Rasulullah saw. bersabda:
"Mu'min yang paling sempurna imannya adalah yang paling sempurna akhlaknya" (HR. Abu Dawd, At Tirmidzi, Ahmad)

4. Shidq (Kejujuran)

Jujur, Tidak Berdusta /Berbohong atau Mengumbar Janji


Kejujuran merupakan salah satu kunci sukses berkomunikasi politik. Berbagai kebaikan akan menyertai kapan, dimana, dan siapa saja yang komitmen dengan kejujuran. Kampanye tidak boleh menghalalkan segala cara. Tujuan luhur tidak boleh dirusak oleh cara yang kotor. Berbohong adalah perbuatan terlarang dalam Islam, apalagi yang dibohongi itu orang banyak, sudah tentu bahayanya lebih berat. Berbohong adalah menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Rasulullah SAW. besabda:
"Berpeganglah kamu dengan kejujuran, karena jujur itu menujukkan (jalan) kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan (jalan) ke sorga. Dan seseorang yang senantiasa jujur dan selalu menjaga kejujuran sampai dicatat disisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan janganlah kamu berdusta, karena dusta mengantarkan pada kemaksiatan (kecurangan) dan kemaksiatan (kecurangan) itu mengantarkan ke neraka. Dan seseorang yang senantiasa berdusta dan terus melakukan dusta sampai dicatat disisi Allah sebagai pendusta" (HR. Muslim).

Kondisi yang tidak terkendali, juga bisa mengakibatkan seseorang larut dalam perilaku dan orasi yang cenderung mengumbar janji muluk yang tidak mungkin dilaksanakan. Hal ini harus diperhatikan oleh seorang da'i/ juru kampanye. Janji pasti akan dipertanggung-jawabkan di Akhirat. Allah SWT. berfirman dalam surat Al Israa':34, artinya:

"Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya".

5. Ukhuwwah (Persaudaraan)
Tetap Menjaga Ukhuwah (Peraudaraan), Tidak Ghibah, Caci Maki, dan Cemooh.


Kampanye bukanlah arena untuk memuaskan selera dan hawa nafsu. Perkataan yang diucapkandan sikap yang ditampilkan harus senantiasa mencerminkan rasa ukhuwah Islamiyah. Tidakboleh berprasangka buruk apalagi melontarkan tuduhan-tuduhan yang tidak beralasan, karenahal itu akan menimbulkan kerenggangan dan perseteruan yang mengganggu ukhuwah. AllahSWT berfirman dalam surat Al Hujuraat 10, artinya:

"Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara keduasaudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat".

Rasulullah SAW. bersabda:
"Janganlah saling hasad, saling membuka aib, saling benci, saling berpaling, dan janganlahkalian menjual dagangan saudaramu, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.Muslim dengan sesamanya adalah saudara, tidak saling menzhalimi, saling menghina,meremehkan. Takwa letaknya ada disini (Rasulullah SAW menunjuk pada dadanya 3x ).Seorang sudah cukup dianggap jahat jika menghina saudaranya. Setiap muslim dengansesamanya adalah haram; darah, harta dan kehormatannya"(HR. Muslim).

Dalam kampanye juga tidak dibolehkan mengeluarkan kata-kata yang melukai harga diri danmartabat seseorang atau lembaga yang dihormati oleh Syari'at. Allah SWT berfirman di surat AlHujuraat 11 dan 12, artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadiwanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) danjanganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruknyapanggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat,maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilahkebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa danjanganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamumenggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan dagingsaudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalahkepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang".

Rasulullah SAW. bersabda:
"Mencaci maki seorang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya suatu kekafiran."(Muttafaqun 'alaihi).

6. Tarbawy (Edukatif)
Komitmen dengan Nilai-Nilai Edukatif, Persuasif dan Tidak Memaksa atauMengancam/Mengintimidasi, Tertib dan Tidak Menggangu, dan Menghindari Acara yangKurang Bermoral.


Kampanye adalah salah satu sarana pendidikan politik yang menjunjung tinggi nilai-nilai moraldan kesantunan, di samping sebagai sarana da’wah yang memiliki makna mengajak dengan carapersuasif, tidak memaksa atau mengintimidasi. Dalam kampanye tidak boleh memaksa danmemaksakan kehendak kepada orang lain. Termasuk mempengaruhi dan mempolitisir supayamenerima dan memberikan hak pilihnya kepada partai tertentu dengan berbagai cara yangbersifat memaksa atau terpaksa, seperti dengan cara politik uang. Dengan demikian, kampanyeedukatif ini menuntut setiap partai dan juru kampanye/da’i agar lebih inovatif, kreatif, danproaktif.

Massa pemilih mempunyai hak dan kebebasan memilih suatu partai sesuai dengan pilihan hatinurani. Sebagaimana dalam memeluk agama, manusia diberikan hak untuk beragama sesuaikeyakinannya, apalagi dalam hal berpartai. Allah SWT. berfirman dalam surat Al Baqaarah: 256, artinya: "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelasjalan yang benar daripada jalan yang sesat".

Saat kampanye, juga harus diperhatikan hak orang lain terutama hak jalan. Jika kampanyemenggunakan cara pengerahan masa dan sejenisnya, maka harus dilakukan secara tertib danterkendali. Hak pengguna jalan harus diberikan dan dilarang merusak atribut partai lain.

Rasulullah SAW.bersabda:
“Jauhi oleh kamu duduk di (pinggir) jalan. Mereka berkata: Wahai Rasululah, kami tidak bisamenghindari duduk (di pinggir jalan) (saat) kami (perlu) bercerita. Maka Rasulullah SAW.bersabada (lagi): Jika kamu sekalian enggan (dan tetap harus duduk di) majelis (tersebut),maka berikanlah hak jalan. Mereka berkata: Apakah hak jalan itu? Beliau bersabda: menjagapandangan, tidak mengganggu, menjawab salam, dan ama ma’ruf serta nahyi munkar.” (HR.Muslim)

Rasulullah SAW.bersabda:
Artinya: "Janganlah menimbulkan kerusakan pada diri sendiri dan orang lain" (HR, Malik, IbnuMajah, Ahmad, dan ad-Daruqutni).

Demikian pula dengan acara atau hiburan yang tidak mendidik bahkan cenderung tidak moral.Karenanya harus dihindari hiburan yang menampilkan unsur pornografi-pornoaksi dan hal-halyang dilarang oleh agama, aturan maupun adat.

Rasulullah saw. Bersabda:
“Dan seorang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa saja yang Allah larang”.(HR. Bukhari)

7. Tawadlu’ (Rendah Hati)
Rendah Hati, Tidak Menyombongkan Diri, dan Tidak Mudah Menuduh Orang Lain.


Akhlak Islam mengharuskan agar suatu partai tidak menganggap dirinya paling baik apalagipaling benar, misalkan anggapan partainyalah yang paling Islami, sedang orang lain dan partailain tidak ada yang benar. Juga tidak mudah menuduh kalangan lain melakukan suatu kesesatanatau perbuatan bid’ah. Cara ini bukan cara yang Islami. Menyampaikan keunggulan sendiriboleh saja, tetapi tidak harus mengklaim apalagi menyombongkan diri sebagai yang terbaik ataupaling Islami.

Mengakui keterbatasan diri sebagai manusia dan keterbatasan partai sebagai kumpulankomunitas manusia adalah bagian dari sifat rendah hati yang disukai siapapun. Selanjutnyamenggantungkan rencana dan program pada Allah SWT. Tujuan berpolitik dalam Islam tidaklain adalah mencari ridha-Nya. Allah SWT. berfirman di surat An Najm 32, artinya: "Makajanganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui orang yangbertakwa".

Rasulullah saw. Bersabda :
‘Barangsiapa yang rendah hati untuk Allah satu derajat, niscaya Allah mengangkatnya satuderajat sampai menjadikannya di kalangan orang-orang tertinggi, dan siapa saja yangmenyombongkan diri terhadap Allah satu derajat, maka Allah akan menurunkannya satuderajat sampai menjadikannya di kalangan orang-orang paling rendah.’ (HR. Ahmad).

8. Ishlah (Perbaikan)
Memberikan Nilai Kemaslahatan, Solusi, dan Perbaikan bagi Seluruh Bangsa.

Kampanye hendaknya dapat memberi kemaslahatan bagi bangsa baik material maupun spiritual,dan menghindari kampanye yang tidak berguna, sia-sia, apalagi menimbulkan dosa. Dalam halpembuatan spanduk, stiker, atau perangkat kampanye lain, juga harus memuat pesan yang baikbagi masyarakat.

Rasulullah SAW. bersabda, artinya:
"Di antara kebaikan Islam seseorang, (dia) meninggalkan apa-apa yang tidak berguna" (HR.Malik, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Kampanye yang mengarah langsung pada problem solving (pemecahan masalah) yang sedangdihadapi bangsa Indonesia, seperti menggagas penyelamatan bangsa, shilaturrahim, aksi-aksikepedulian sosial, advokasi, penyuluhan hukum, dan ceramah agama, lebih baik dari hanyasekedar slogan kosong.

Rasulullah SAW. Bersabda:
"Wahai manusia sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah hubungan silaturahim, danshalat malamlah ketika manusia tidur, niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat" (HRIbnu Majah, Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, dan Hakim dalam Mustadrak-nya mengatakan shahihmenurut syarat Bukhari dan Muslim)

Inilah beberapa adab kampanye yang perlu diperhatikan, mudah-mudahan dapat berguna bagiPartai Keadilan Sejahtera dan partai lainnya. Sehingga ketertiban dan keamanan saat kampanyedapat terwujud, korban jiwa dapat dihindari, dan upaya mempercepat tumbuhnya iklimdemokrasi yang beradab dan bermartabat di Indonesia menuju Baldatun Thayyibatun waRabbun Ghafur akan terjamin dan segera terealisasi.

Jakarta, 17 Dzulqa’dah 1429 /19 November 2008

DEWAN SYARI’AH PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

KH. DR. SURAHMAN HIDAYAT, MA
KETUA

Minggu, 01 Februari 2009

Zulkieflimansyah: Pemilu 2009, PKS Tak Jualan Syari'at Islam

Jumat, 30 Januari 2009 18:20

warnaislam.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan menjual isu syari'at Islam pada Pemilu 2009. "Ini agar PKS bisa menempatkan orangnya di kekuasaan. Soal syariat Islam dan sebagainya, sudah tidak relevan lagi bagi PKS," ujar Wakil Ketua Fraksi PKS (FPKS) Zulkieflimansyah, di Jakarta, Jum'at (30/12/2009).


Untuk itu, katanya, pihaknya mengaku siap berkoalisi dengan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurutnya, konstituen PDIP yang unik menjadi daya tarik utama PKS mendekati partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.

"Kaum nasionalis di PDIP memiliki potret yang agak berbeda dan unik dengan kalangan nasionalis yang ada di partai lain. Oleh karena itu, koalisi PKS-PDIP adalah salah satu agenda besar kami," lanjut Zul, sapaan akrab peraih doktor ekonomi dari univeritas bergengsi di Inggris.

Ia menambahkan, koalisi dengan PDI, bisa membuat tokoh Islam naik ke tampuk kekuasaan. "Kami sih inginnya, bagaimana agar bisa berkoalisi dengan PDIP, tapi kami yang menang," kata Zul."Terus terang, bagi PKS, lebih menarik kalau misalnya Pramono Anung berpasangan dengan Hidayat Nurwahid yang keduanya merupakan tokoh-tokoh muda. Kalkulasi politiknya pun lebih mudah."

Berkoalisi dengan PDIP, aku dia, akan mempercepat tercapainya dua agenda besar PKS. Pertama, PKS ingin mendudukkan tokoh Islam di pusat kekuasaan. "Tujuannya adalah untuk memberantas radikalisme Islam. Karena siapapun yang sudah merasakan susahnya memimpin, akan mengerti betapa salahnya akar radikalisme," kata Zul.

Agenda kedua adalah melakukan reformasi umat Islam. "PKS bukan semata-mata partai politik. PKS sekaligus sebuah gerakan moral yang tujuan pendiriannya adalah untuk mempercepat reformasi internal di kalangan umat Islam,"tandasnya.


penulis :
Saifuddin Amin