Senin, 13 April 2009

HATI SEORANG Abi

> Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada
> Abinya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Abinya sedang
> mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan
> badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara
> batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada abinya: Abi
> , mengapa wajah Abi kian berkerut-merut dengan badan Abi
> yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian
> pertanyaannya, ketika Abinya sedang santai di beranda.
>
> Abinya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah
> jawaban Abinya. Anak wanita itu berguman : " Aku
> tidak mengerti."
>
> Dengan kerut-kening karena jawaban Abinya membuatnya
> tercenung rasa penasaran. Abinya hanya tersenyum, lalu
> dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk
> bahunya, kemudian Abinya mengatakan : "Anakku, kamu
> memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian
> bisik Abinya, membuat anak wanita itu tambah
> kebingungan.
>
> Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri
> Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah
> menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian
> terbungkuk? Dan sepertinya Abi menjadi demikian tanpa
> ada keluhan dan rasa sakit?"
>
> Ummiya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki
> yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu
> memang akan demikian."
> Hanya itu jawaban Sang Bunda. Anak wanita itupun kemudian
> tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
>
> Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di
> dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat
> lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar
> dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai
> jawaban rasa penasarannya selama ini.
>
> "Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai
> pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari
> bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap
> ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan
> terlindungi. "
>
> "Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk
> membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya &
> kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi
> seluruh keluarganya. "
>
> "Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha
> mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya
> sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak
> terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan
> dari anak-anaknya. "
>
> "Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan
> membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia
> merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi
> keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan
> karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga
> perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia
> ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya
> dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
>
> "Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang
> akan membuat dirinya selalu berusaha merawat &
> membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun
> disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap
> kali menyerangnya. "
>
> "Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha
> berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya,
> didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun
> tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai
> hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah
> memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana
> anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya
> itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang
> menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling
> menyayangi & mengasihi sesama saudara."
>
> "Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya
> untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan
> pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik
> adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik
> adalah Istri yang senantiasa menemani & bersama-sama
> menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka,
> walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji
> setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap
> berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta
> saling menyayangi."
>
> "Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti
> bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya
> pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar
> keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia &
> BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa
> sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh
> keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat
> tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya,
> keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "
>
> "Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh
> sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar
> dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya
> inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun
> sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia
> & Akhirat."
>
> Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari,
> berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu
> dia hampiri bilik Abinya yang sedang berdoa, ketika
> Abinya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium
> telapak tangan Ayahnya. "AKU MENDENGAR &
> MERASAKAN BEBANMU, Abi."
>
> Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Allah SWT
> yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat
> menandingi keindahan tangan Abi...
> With Love to All Father
>
> "JIKA KAMU MENCINTAI Abi mu / sekarang merasa sebagai
> AYAH KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH
> ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI AYAHNYA
> & Dan Mencintai Kita Sebagai Seorang Abi
>
> ". Note: Berbahagialah yang masih memiliki Abi. Dan
> lakukanlah yang terbaik untuknya.... ......... .........
> ......... .....
>
> Berbahagialah yang merasa sebagai Abi. Dan lakukanlah
> yang terbaik buat keluarga kita........ .........

Tidak ada komentar: